Sebagai langkah antisipasi puncak Covid-19 yang diprediksi terjadi awal Desember 2022, Pemkot Surabaya kembali menggencarkan vaksinasi booster. Masyarakat juga diminta tidak melakukan kegiatan dengan euforia berlebih, dan tetap menerapkan prokes secara ketat.
“Kita dalam menghadapi Covid-19 itu hanya satu, yakni vaksin booster itu dibanterno (dimasifkan). Hari ini, prokes dan booster di masifkan, biar tidak ada Covid-19. Jadi, kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan euforia berlebihan dengan selalu menerapkan prokes,” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Sabtu(26/11/2022).
Eri menjelaskan, beragam jenis vaksin booster yang datang, langsung didistribusikan ke masyarakat melalui puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan, hingga gerai vaksin.
“Kita dikirim, macam-macam jenis. Belum satu jenis, pokoknya yang dikirim apa akan langsung disikat. Insya Allah kita bergerak dengan kecepatan lagi, apalagi lansia sudah diperbolehkan booster kedua,” jelas dia.
Sementara terkait angka kasus aktif Covid-19 di Kota Surabaya, Eri mengaku terjadi kenaikan dan penurunan berkala. Rata-rata didominasi pasien bergejala ringan, dengan penanganan berupa isolasi mandiri (isoman) dirumah dan dipantau puskesmas setempat.
“Surabaya tidak penuh, gejalanya ringan semua, isloasi mandiri (isoman). Ada yang dirumah sakit tapi yang komorbid aja. Rumah sakit menerimanya Covid-19 (memiliki) komorbid dan langsung ditangani untuk dirawat. Tapi selagi dia ringan, diminta isoman di rumah dengan diberikan obat, tiga empat hari dia akan sembuh,” ungkap dia.
Secara terpisah, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya merinci, per 24 November 2022 jumlah kasus aktif Covid-19 tercatat sebanyak 615 kasus, didominasi warga KTP Surabaya
“Sebagian besar kasus aktif didominasi Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 75 persen dan kasus dengan gejala ringan sebanyak 21 persen. Untuk kasus dengan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pantauan petugas kesehatan (Puskesmas) wilayah setempat,” kata Nanik.
Dia menjelaskan 21 persen di antaranya lansia, sementara 0,05 persennya merupakan pasien yang mempunyai komorbid dan sedang dilakukan perawatan di Rumah Sakit.
“Kapasitas BOR (bed occupancy red) di Rumah Sakit hingga per tanggal 24 November 2022 kondisinya mencukupi, yaitu sebesar 22,82 persen,” ujar dia.
Capaian vaksinasi booster pertama masyarakat umum Kota Surabaya per 24 November 2022, lanjutnya, sebesar 53,91 persen.
“Soal rencana vaksin booster kedua untuk masyarakat umum, sampai saat ini belum ada Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ungkap dia.
Sedangkan vaksin booster pertama untuk tenaga kesehatan per 24 November 2022 sebesar 150,11 persen. “Dan capaian vaksinasi booster kedua tenaga kesehatan Kota Surabaya sampai dengan tanggal 24 Nov 2022 sebesar 90,77 persen,” kata dia.
Lebih lanjut, capaian vaksinasi booster pertama lansia Kota Surabaya per 24 November 2022 sebesar 55,25 persen.
“Berdasarkan Surat Edaran Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Kedua bagi Kelompok Lansia telah dilaksanakan sejak tanggal 23 November 2022,” pungkasnya. (lta/bil/iss)