Khofifah Indar Parawansa Gubenur Jawa Timur mengecek tempat isolasi terpusat (isoter) Hotel Asrama Haji (HAH) di Sukolilo dan RS Lapangan Tembak di Kedung Cowek didampingi Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Senin (7/2/2022).Â
Khofifah mengapresiasi Pelayanan isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak. Menurutnya, pelayanan isoter harus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi, supaya pasien yang dirawat bisa terlayani dengan baik.
Eri Cahyadi mengatakan, tempat isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak ini untuk melayani pasien gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Ketika terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala, Wali Kota Eri mengimbau agar masyarakat Kota Pahlawan untuk isolasi di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Sebenarnya isoman di rumah itu boleh. Tapi, kalau ada keluarga, istri, suami, atau anaknya yang negatif, kan, kasihan kalau sampai tertular. Kemudian kalau di rumah, pastinya tidak memenuhi syarat untuk isolasi,” katanya.
Eri memastikan, fasilitas isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak kini jauh lebih baik dari sebelumnya. Seperti halnya di Gedung Shafa HAH, ada dokter dan perawat yang standby 24 jam.
Selain itu, ada juga fasilitas penunjang lainnya, seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga.
“Di HAH bisa kita lihat, sudah bersih. Saya juga mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami lakukan perbaikan. Kasus Covid-19 melonjak, sehingga pasien kurang nyaman. Tapi, tadi setelah perbaikan selesai, Bu Gubernur (Khofifah) bilang kalau ini nyaman dibuat isoter,” katanya.
Eri memaparkan, kapasitas tempat tidur (TT) di Gedung Shafa dan Zam-zam HAH, total ada 500 TT. Sedangkan di RS Lapangan Tembak ada 250 TT.
Menurut dia, kapasitas di dua tempat isoter ini sudah mencukupi. Bila ke depan melebihi kapasitas, akan disediakan tempat lain di Gelora Bung Tomo (GBT).
“Isoter ini khusus untuk warga Surabaya. Tingkat kesembuhannya sekarang tiga hari itu sudah bisa sembuh. Kalau isoter ini kan lebih gampang memantaunya. Kalau isoman di rumah, kan, kami kesulitan. Karena itu saya harap agar warga yang positif dan tanpa gejala bisa isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan,” kata Eri.
Eri juga meminta masyarakat memperketat protokol kesehatan (prokes). Meski pun pemkot menyediakan isoter, dia minta masyarakat mengimbangi dengan pengetatan prokes.
Khofifah Gubernur Jatim juga mengimbau kepada warga Surabaya agar melakukan isolasi mandiri di isoter yang disediakan Pemkot Surabaya.
Menurutnya, pelayanan untuk pasien Covid-19 di isoter akan jauh lebih baik dan lebih cepat sembuh.
“Yang gejala ringan, tolong jangan ke RS. Lebih baik untuk datang ke tempat isoter yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Di sini (isoter) akan membuat pasien lebih confident (percaya diri) dan fasilitasnya pun lengkap sekali. Bahkan ada ruangan VIP-nya, ini isoternya keren sekali,” kata Khofifah.
Khofifah juga mengimbau, supaya masyarakat memperketat prokes dan saling menguatkan satu sama lain.
Selain itu, dia juga meminta kepada jajaran Forkopimda Surabaya dan Jatim untuk menggerakkan kembali relawan Kampung Tangguh. Serta menggiatkan kembali PPKM mikro di perkampungan atau di desa-desa.
“Testing dan tracing kita Insya Allah terbaik dari daftar WHO (world health organization), keberhasilan ini berkat kerjasama dan sinergitas juga dibantu oleh jajaran TNI/Polri. Kita akan terus berkoordinasi untuk menggiatkan kembali penyekatan, supaya Covid-19 dapat terkendali,” pungkasnya. (man/den)