Sabtu, 23 November 2024

Anggaran Terbatas, Pemkot Surabaya akan Data Rusun yang Jadi Prioritas Pemeliharaan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Petugas instalasi menyelesaikan pekerjaan pada ruang kontrol listrik di blok D Rusunawa Sumbo, Sabtu (16/1/2021). Foto: dok. suarasurabaya.net

Pemerintah Surabaya saat ini tercatat mengelola 20 rumah susun sewa (rusunawa). Dari puluhan rusun tersebut, Pemkot Surabaya masih akan mendata rusun-rusun mana saja yang akan menjadi prioritas pemeliharaan lebih dulu mengingat jumlah anggaran yang terbatas.

Hal itu disampaikan Lasidi Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkot Surabaya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (13/1/2022) menanggapi beberapa laporan tentang kondisi rusunawa yang kurang terawat.

“Kita sedang mendata per unit, dibuat database agar tahu prioritas mana yang pemeliharaannya lebih dulu, mana yang bisa dipending. Karena anggarannya terbatas,” kata Lasidi.

Kedua puluh rusunawa tersebut di antaranya Rusun Urip Sumoharjo, Rusun Dupak Bangunrejo, Rusun Sombo, Rusun Penjaringansari, Rusun Warugunung, Rusun Wonorejo, Rusun Tanah Merah, Rusun Randu, Rusun Grudo dan Rusun Pesapen.

Kemudian Rusun Jambangan, Rusun Siwalankerto, Rusun Romokalisari, Rusun Keputih, Rusun Bandarejo, Rusun Gununganyar, Rusun Dukuh Menanggal, Rusun Tambak Wedi, Rusun Indrapura dan Rusun Babat Jerawat.

Apalagi, kedua puluh rusun yang dikelola Pemkot Surabaya didirikan dalam rentan waktu yang berbeda. Ada yang dibangun sejak tahun 1983, ada pula yang didirikan pada 2020 lalu.

Ia mengatakan, setiap tahunnya, anggaran yang dikeluarkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) untuk pemeliharaan rusun bisa mencapai Rp11 miliar.

“Pemeliharaan yang urgent, mana-mana saja yang perlu diganti, diperbaiki, itu bisa Rp5 miliar. Tapi kalau sama pompa, listrik, ada yang rusak, total Rp11 miliar anggarannya. Maka kita data semuanya dulu biar ada prioritas. Kita juga akan minta anggaran lagi untuk meningkatkan pemeliharaan,” ujarnya.

Setiap bulannya, penghuni rusunawa membayar sewa kurang dari Rp100 ribu per bulan. Dan saat ini, lanjut Lasidi, banyak warga yang mengantre untuk dapat tinggal di rusunawa tersebut.

“Benar, lumayan banyak waiting list (daftar tunggu). Rata-rata sewanya nggak sampai Rp100 ribu. Ada yang Rp50 ribu, Rp75 ribu, bahkan Rp90 ribu. Tapi nggak sampai Rp100 ribu,” ucapnya.

Meski begitu, ia mengatakan kondisi rusunawa di Surabaya masih tergolong standar layak huni, seperti memiliki ruang tamu, tempat tidur dan tempat mandi.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs