Jumat, 22 November 2024

AMSI Beberkan Kiat Agar Selamat dari Hoaks

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Sapto Anggoro Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers saat membuka dan menjadi pembicara Pelatihan Literasi Media untuk Publik Melawan Mis/Disinformasi, di Kampi Hotel Surabaya, Rabu (28/9/2022). Foto: Iping suarasurabaya.net

Informasi palsu atau bohong (hoaks) masih banyak bertebaran di tengah masyarakat, terlebih beredar melalui media sosial. Warga perlu memperhatikan sejumlah hal yang menjadi kiat khusus agar bisa aman dari informasi hoaks ini.

Sapto Anggoro Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers mengatakan, menghadapi berita hoaks tidak cukup hanya dengan mengembangkan prasangka baik atau prasangka buruk terhadap orang lain.

“Kalau mau selamat, tingkatkan nalar kritis atau critical thinking. Tingkatkan literasi yang berkaitan dengan baca, tulis, dan referensi-referensi lain,” kata Sapto, saat memberikan sambutan dalam acara Pelatihan Literasi Media untuk Publik Melawan Mis/Disinformasi, di Kampi Hotel Surabaya, 28-29 September 2022.

Acara ini digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah Jawa Timur berkolaborasi dengan tim Cek Fakta yang didukung oleh Dewan Pers, AJI, Mafindo dan Google News Initiative, serta didukung penuh oleh Djarum Foundation, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pelindo dan PTPN X.

Sapto Anggoro Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers saat membuka Pelatihan Literasi Media untuk Publik Melawan Mis/Disinformasi, di Kampi Hotel Surabaya, Rabu (28/9/2022). Foto: Iping suarasurabaya.net

Sapto mewanti-wanti masyarakat untuk lebih melek dan tetap berhati-hati dalam bermedia sosial. Dampak besar yang merugikan orang lain harus dijadikan pertimbangan. “Kalau mendapati berita yang belum jelas kebenarannya sebaiknya tidak dibagikan dulu, seleksi dulu sebelum di-share,” katanya.

Pentingnya membangkitkan kesadaran literasi ini yang membuat Dewan Pers menyambut dan mendukung kegiatan yang digelar AMSI tersebut. “Berita-berita hoaks itu terjadi ada kalanya karena misinformasi (kesalahan yang tidak disengaja) ada pula karena disinformasi (kesalahan yang memang disengaja). Bahkan, kesalahan itu bisa disengaja sejak dalam pikiran pelakunya,” kata Suhu Sapto, sapaan akrabnya.

Dwi Eko Lokonoto Dewan Pertimbangan dan Pengawas AMSI Pusat, yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan pentingnya literasi media di era banjir informasi saat ini. Media merupakan sumber informasi yang penting bagi publik di belantara infodemi informasi. “Peran media diperlukan sebagai clearing house di antara banyaknya mis/disinformasi yang beredar di media sosial,” katanya.

“Publik perlu mendapatkan pengetahuan dan edukasi atau literasi bagaimana memanfaatkan informasi media sebagai pembanding informasi untuk melawan dis/misinformasi atau news literacy,” ujar pria yang akrab disapa Lucky tersebut.

Dwi Eko Lokonoto Dewan Pertimbangan dan Pengawas AMSI Pusat dalam Pelatihan Literasi Media untuk Publik Melawan Mis/Disinformasi, di Kampi Hotel Surabaya, Rabu (28/9/2022). Foto: Iping suarasurabaya.net

Literasi media meliputi penguatan pengetahuan tentang peran dan manfaat media massa di masyarakat serta cara kerja media. Literasi juga mencakup penguasaan keterampilan dan pengetahuan seputar produksi dan diseminasi informasi, mulai dari menganalisis dan mengevaluasi pesan media hingga memahami mekanisme kerja industri media.

“Literasi media ini juga penting agar masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi dan dapat mendorong para jurnalis dan pemilik perusahaan media juga terpacu untuk meningkatkan pemberitaan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik. Di banyak negara maju, tingkat literasi media berbanding lurus dengan kualitas pemberitaan medianya,” tegas Lucky.

Sementara, Arief Rahman Ketua AMSI Jatim mengatakan, tujuan digelarnya acara ini ialah untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan publik, terutama generasi muda di sekolah dan kampus, serta komunitas masyarakat sipil yang relevan, tentang pentingnya literasi media. “Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat pengetahuan dan keterampilan publik dalam memahami ketika menerima informasi dari berbagai sumber,” terangnya.

“Para peserta terdiri dari generasi milenial, influencer, pemerintah, TNI/Polri, kalangan perguruan tinggi, mahasiswa, Perhumas, Humas BUMN dan BUMD serta  masyarakat sipil secara luas yang berpotensi menjadi ujung tombak penyebarluasan literasi media di Jawa Timur. Alhamdulillah, untuk jumlah peserta yang mendaftar membludak melebih dari yang kami targetkan,” tandas Arief.

AMSI sebagai salah satu pemangku kepentingan jurnalisme berkualitas dan bisnis media profesional, memandang kegiatan ini diperlukan untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap pers termasuk mekanisme kerja pers dan jurnalisme, meningkatkan kesadaran publik akan kekuatan media sebagai rujukan informasi di belantara infodemik informasi.

“AMSI beekepentingan meningkatkan keterampilan masyarakat mengidentifikasi, memahami dan memverifikasi misinformasi dan disinformasi,” imbuhnya.

Selama ini, AMSI telah berhasil melakukan adaptasi modul News Literacy yang dikembangkan Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) di bawah pimpinan Prof. Masato Kajimoto (Hong Kong University). Modul ini telah digunakan untuk mentraining lebih dari 200 peserta dari kelompok mahasiswa, publik secara umum dan jurnalis.

“Nah, tahun ini AMSI dan Cek Fakta yang didukung oleh Google News Initiative kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan Literasi Media untuk Publik sebagai upaya memperkuat pengetahuan dan keterampilan publik mengatasi mis/disinformasi,” papar Lucky.

Melalui kegiatan ini, lanjut Lucky, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan publik, terutama generasi muda di sekolah dan kampus, serta komunitas masyarakat sipil yang relevan, tentang pentingnya literasi media. “Dengan adanya kegiatan ini AMSI ingin mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap pers termasuk mekanisme kerja pers dan jurnalisme yang benar dan baik,” pungkas Dwi Eko Lokononto.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs