Akademisi: Bahasa Melayu Adalah Bahasa Daerah, Bukan Bahasa Resmi Indonesia

Prof Dr. Kisyani Dosen Bahasa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengatakan, bahasa melayu adalah satu dari 719 bahasa daerah yang diterbitkan oleh Badan Bahasa dalam peta bahasa di Indonesia. Bahasa melayu sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat di Jambi, Bangka Belitung, hingga di Bekasi dalam berkomunikasi sehari-hari.

Berbeda dengan di Malaysia yang bahasa resminya adalah Bahasa Melayu. Meski sama-sama menggunakan bahasa melayu, ternyata bahasa melayu yang digunakan di Indonesia dan Malaysia berbeda.

“Kalau bedanya, dari kosakata banyak. Berdasarkan dialogmetri perbedaan itu bisa dihitung dari sisi kosakata dan fonologi. Kalau kosakata, misalnya di daerah mana disebut X, di daerah lain disebut Y. Jadi berbeda juga bisa karena pengakuan penutur atau fonologi. Ada juga bahasa yang semakin lama semakin berbeda dari asalnya,” kata Kisyani dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Kamis (10/3/2022).

Meski bahasa melayu adalah bahasa daerah di Indonesia, namun ini tidak bisa menjadi acuan bahwa penduduk Indonesia berbahasa melayu.

“Karena kita berbahasa Indonesia, bukan bahasa melayu. Bukan Indonesia melayu atau melayu Indonesia, tapi bahasa Indonesia,” tegasnya.

Lalu terkait wacana bahasa Indonesia akan diusulkan untuk digunakan sebagai bahasa resmi Asean, Kisyani menambahkan, sebenarnya ini bisa saja dilakukan. Bahkan tahapannya sudah dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu, namun terpaksa harus mengambang karena pandemi Covid-19.

Tahapan yang dimaksud Kisyani salah satunya adalah pertemuan dengan forum guru besar Internasional pada tahun 2019 yang menyepakati Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah internasional.

“Dan ini sesuai dengan amanat dari Perpu Presiden RI nomor 63 tahun 2019 tentang penggunaan bahasa Indonesia wajib digunakan untuk forum nasional atau internasional di Indonesia,” ujarnya.(dfn/rst)