Jumat, 22 November 2024

Ahli Gizi Sarankan Hindari Jenis Makanan Ini Selama Pandemi

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Kebiasaan berbuka puasa dengan gorengan harus dibatasi karena kalorinya tinggi. Foto : dok

Asupan nutrisi dan daya hidup adalah kunci untuk imunitas tubuh di masa pandemi  tidak hanya untuk yang dewasa, tapi juga anak-anak.  Dr Andriyanto SH Mkes, Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Nutrisionis Indonesia (ASNI) mengatakan, makanan yang lebih cepat menurunkan imun pada anak adalah makanan yang pro inflamasi. Artinya makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan radang.

“Sebaiknya anak-anak menghindari makanan yang pro inflamasi. Makanan pro inflamasi itu terutama adalah makanan yang banyak mengandung logam berat atau penyebab kanker atau karsinogenik. Misalnya makanan yang digoreng dengan jelantah,” jelas Andriyanto  yang juga Staf Ahli Gubernur Jatim ini.

Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan, dan dikategorikan sebagai limbah karena dapat merusak lingkungan dan merugikan kesehatan.

Penggunaan minyak jelantah, kata Andriyanto, banyak mengandung logam berat. Jika itu masuk ke dalam tubuh akan sulit dicerna oleh tubuh, sehingga bisa mengganggu proses oksidasi maupun metabolisme di dalam tubuh.

Ia mengingatkan sebaiknya hindari makanan goreng-gorengan selama masa pandemi, terutama penjual gorengan yang menggunakan minyak jelantah, yakni minyak goreng yang dipakai berulang kali sehingga warnanya kehitaman.

“Paling aman membuat  sendiri di rumah. Tentunya pakai minyak yang baru. Minyak goreng akan menjadi minyak jelantah kualitasnya akan semakin turun,” jelasnya.

Selanjutnya makanan yang cenderung dapat menyebabkan imunitas menurun adalah makanan yang mengandung bahan pengawet. Zat pengawet misalkan pemanis buatan. Kemudian pengawet yang tinggi glutamatnya.

“Selama monosodium glutamat asalkan tidak kebanyakan tidak ada masalah. Hanya saja makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun makanan cepat saji itu terlalu banyak monosodium glutamat nya. Ini bisa menyebabkan penurunan imun tubuh,” tukasnya.

Zat pengawet lainnya yang perlu diperhatikan, tutur Andriyanto, adalah yang tinggi logam beratnya, seperti boraks.

“Hati-hati membelikan makanan untuk anak-anak karena banyak jajanan menggunakan borks sebagai pengenyal yang apabila masuk ke dalam tubuh tidak bisa dibuang keluar dan mengganggu metabolisme, ” kata Andriyanto.

Bahan makanan lain yang harus dihindari juga adalah pengawet berupa pewarna buatan.

“Jika digunakan secara berlebihan dan terus-menerus, pewarna sintesis ini akan menumpuk dalam tubuh. Akhirnya dapat merusak fungsi organ tubuh, terutama hati dan ginjal,” ingatnya.(man/ipg)

Berita Terkait

Makanan Sehat Saat Berpuasa

Pilihan Makanan Sehat Untuk Piknik


Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs