Seorang pejabat AS mengatakan intelijen menduga faktor “lingkungan” sebagai alasan sakitnya Abramovich dan para perunding” Ukraina itu.
Pejabat AS yang berbicara dengan meminta identitasnya tak diungkapkan itu tidak menjelaskan lebih lanjut, sedangkan Kremlin tidak menjawab permintaan komentar soal ini melalui email.
Mata merah, kulit mengelupas
Menurut Wall Street Journal, Abramovich dan para perunding Ukraina menunjukkan gejala yang meliputi mata merah, keluar air mata terus menerus dan terasa menyakitkan, serta kulit wajah dan tangan yang mengelupas.
Abramovich dan para perunding Ukraina, termasuk Umerov yang merupakan anggota parlemen Tatar Krimea, kini sudah dalam keadaan membaik, kata Wall Sreet Journal.
Seseorang yang mengetahui masalah tersebut membenarkan insiden itu kepada Reuters tetapi menyatakan insiden itu tak menghentikan Abramovich untuk terus bekerja.
Bellingcat mengatakan, para pakar yang meneliti insiden itu menyimpulkan “peracunan dengan menggunakan jenis senjata kimia yang belum diketahui” menjadi penyebab paling mungkinkan untuk insiden itu.
Antara mengutip para pakar menyebutkan, dosis dan jenis racun yang digunakan tidak cukup untuk merenggut nyawa manusia, kemungkinan besar dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban ketimbang menyebabkan dampak permanen. Para korban mengaku tak mengetahui siapa yang mungkin berusaha menyerang mereka.
Menurut Bellingcat, ketiga pria yang mengalami gejala ini hanya mengonsumsi air dan cokelat beberapa jam sebelum perundingan itu. Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi item-item ini tidak mengalami gejala. (ant/rst)