Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo akan membangun hospital hotel (hostel) guna meningkatkan pelayanan dan fasilitas rumah sakit.
Joni Wahyuhadi Direktur RSUD Dr. Soetomo mengatakan bahwa selama ini pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut sebanyak 60 persen berasal dari luar provinsi.
“Sebanyak 60 persen pasien di RSUD Soetomo adalah dari luar provinsi Jawa Timur,” ucapnya saat memberi sambutan dalam acara Public Expose dan Konsultasi Publik yang diadakan di Hotel Grand Dafam Signature Surabaya, pada Selasa (27/9/2022).
Oleh karena itu, ia mengatakan saat ini sudah waktunya bagi RSUD Dr. Soetomo untuk membangun hostel sebagai tempat tinggal sementara keluarga pasien yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Menurutnya, agar dapat memberi akses yang lebih mudah saat menemani keluarga atau kerabat yang sedang sakit.
“Kalau hotel pasti mahal dan jauh. Kalau ada hostel kan bisa tinggal dan ketemu di situ. Setiap hari juga bisa bertemu dengan keluarga, dengan kasir, dan juga dengan dokter yang ada di situ,” ucapnya.
Menurutnya, rencana pembangunan itu adalah bagian dari bentuk peningkatan fasilitas rumah sakit, terutama untuk keluarga pasien yang memerlukan tempat singgah.
“Pembangunan hostel ini dalam upaya meningkatan fasilitas rumah sakit. Banyak keluarga pasien yang membutuhkan tempat singgah, dan RSUD Dr. Soetomo akan mengakomodir mereka, terutama yang berasal dari luar Provinsi, agar dekat dengan layanan yang ada,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa hospital hotel berbeda dengan hotel pada umumnya. Karena, hostel adalah fasilitas yang ada di rumah sakit untuk mereka yang menjenguk atau menemani pasien.
“Ini bukan hotel, ini hostel. Seperti di RSCM itu sudah ada meskipun tidak terlalu besar, tapi itu sangat bermanfaat,” tambahnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa seiring dengan adanya peningkatan fasilitas, RSUD Dr. Soetomo juga akan terus memaksimalkan pelayanan terhadap pasien.
Ke depan, RSUD Dr. Soetomo ingin menjadi rumah sakit yang memiliki pelayanan dan fasilitas seperti di luar negeri, yakni yang mumpuni.
“Kita juga melakukan kerja sama dengan hospital-hospital di luar negeri. Sehingga nantinya, kita punya rumah sakit yang setara dengan Singapore atau Malaysia. Tidak muluk-muluk, kita akan mencoba setara dengan mereka,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, bahwa dalam pembangunan fasilitas hostel RSUD Dr. Soetomo ini, pembiayaan yang dilakukan harus efektif dan efisien.
“Maka kami mohon izin kepada bu Sekretaris Daerah dan juga bu Gubernur untuk berupaya menggandeng masyarakat, sehingga menjadi public relationship yang saling mutualisme antara pemerintah provinsi Jawa Timur sebagai pemilik RSUD Dr. Soetomo dan masyarakat umum,” ucapnya.
Ia berharap pembangunan hostel RSUD Dr. Soetomo ini dapat berjalan dengan lancar, dan dapat meningkatkan fasilitas rumah sakit sekaligus bisa memberi pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.(ris/dfn/ipg)