Pameran Filateli Tingkat Dunia (World Stamp Championship – Indonesa 2022) siap digelar di JIEXPO Hall C, Kemayoran Jakarta pada 4-9 Agustus 2022.
Pameran ini didukung oleh DPR RI, Kementerian Kominfo, Kementerian Parekraf, Pemerintah DKI Jakarta, Peruri, dan Pos Indonesia serta Fadli Zon Library ini akan diikuti 61 negara, menghadirkan 506 koleksi dengan 2084 frame. Mereka akan bertarung di 13 kelas kompetisi memperebutkan medali dan penghargaan bergengsi.
“Pembukaan pameran akan dilakukan pada 4 Agustus pukul 12.00. Pameran ini terbuka untuk masyarakat umum dimulai dari pukul 09.00 sd 18.00 WIB dan tidak dipungut biaya masuk,” ujar Fadli Zon Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) dalam keterangannya, Selasa (2/8/2022).
Menurut Fadli, ada 61 Negara yang memastikan hadir dalam ajang bergengsi ini, di antaranya Argentina, Australia, Bahrain, Bangladesh, Bolivia, Brazil, Brunei Darussalam, Bulgaria, Canada, Chile, Cina, Chinese Taipei, Colombia, Costa Rica, Cuba, Egypt, Finland, Germany, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Irak, Ireland, Israel, Italia, Japan, Kuwait, Liectenstein, Luxembourg, Malaysia, Mexico, Moldova, Myanmar, Nepal, Netherlands, New Zealand, North Macedonia, Oman, Pakistan, Peru, Poland, Qatar, Romania, Saudi Arabia, Singapore, Slovenia, South Africa, South Korea, Spain, Sri Lanka, Sweden, Sitzerland, Thailand, Turkiye, Ukraine, United Arab Emirates, united States of America, Venezuela, dan Vietnam.
“Mereka akan bertanding di 13 kategori kompetisi yakni World Stamp Championship,Traditional Philately, Postal History, Postal Stasionery, Aero Philately , Thematic Philately, Revenue, Modern Philately, Open Philately, Picture Postcard, One Frame Exhibit, Philatelic Literature, dan Youth Philately,” jelasnya.
Kata Fadli, Filatelis Indonesia akan turun dengan kekuatan penuh, mengirimkan 62 koleksi dengan total 223 frame, termasuk di dalamnya 9 literatur dan 14 remaja.
Harapannya, lanjut Fadli, pameran Indonesia 2022 menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk mengenal lebih baik apa itu prangko dan benda filateli.
“Eksistensi perangko bukan hanya sebatas kenangan dunia dalam surat menyurat dan alat komunikasi utama di dekade tahun 70-an sampai 90-an, tapi juga merupakan sarana edukasi merekam perjalanan sejarah dan politik bangsa Indonesia juga dunia terutama untuk generasi muda saat ini,” kata dia.
Dia menjelaskan, banyak nilai- positif dari filateli bagi pembentukan karakter bangsa (national character building). Prangko merekam berbagai peristiwa sejarah, pembangunan, budaya, olahraga hingga bencana alam. Diplomasi di awal kemerdekaan antara lain dilakukan dengan pencetakan prangko.
Fadli mengatakan, panitia juga menggelar berbagai acara pendukung antara lain workshop dan webinar filateli, pemutaran film filateli, lelang prangko, konsultasi koleksi dengan pakar, dan aneka lomba. Khusus pelaksanaan lomba panitia bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta, yang meliputi lomba menggambar untuk Prangko Prisma bagi siswa SD, lomba baca puisi prangko untuk tingkat SMP, dan Lomba Vlogging Pameran tingkat SMA se DKI Jakarta.
Kegiatan tersebut memperebutkan medali dan Piala dari Ahmad Riza Patria Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sekadar diketahui, Filateli merupakan aktivitas mengoleksi prangko dan benda-benda terkait lainnya. Kegiatan ini pada periode 1980-an sangat digemari di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Bahkan pada tahun 1999 tercatat ada satu juta filatelis yang berhasil dikembangkan oleh PFI bersama Pemerintah Indoensia.
Kegiatan pameran merupakan puncak dari kegemaran berjuluk hobi para raja dan raja segala hobi ini. Federation International Philately (FIP) merupakan organisasi internasional yang secara aktif mendukung penyelenggaraan pameran di seluruh dunia, termasuk pameran Indonesia 2022.(faz/ipg)