Jumat, 22 November 2024

2022 Jadi Harapan Baru Pengusaha Kuliner Food Truck Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Mixzup Chicken Foodtruck milik Willy Susanto ramaikan CFD di Jembatan Suroboyo, Minggu (3/7/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dua tahun pandemi Covid-19 ‘menghantam’ para pemilik usaha kuliner berkonsep siap saji di mobil atau food truck di Surabaya.

Beragam event dan pusat keramaian yang biasanya menjadi lokasi mendulang penghasilan, tiba-tiba tidak boleh diadakan.

Seiring dengan makin terkendalinya wabah Virus Corona dan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, tahun 2022 menjadi harapan baru para pelaku usaha food truck.

Willy Susanto pemilik Mixzup Chicken Surabaya yang menjajakan jenis makanan ala jepang dan beberapa camilan cepat saji mengatakan, keberhasilan usahanya bergantung pada event atau keramaian.

Walau setiap harinya Willy menetap di satu lokasi untuk berjualan dari atas kendaraan mobil yang sudah dimodifikasi, event yang melibatkan banyak orang juga mempengaruhi pendapatannya.

“Di Panglima Sudirman nomor 29-31 Surabaya tepatnya lapangan Yamaha Land. Tapi waktu pandemi tutup total tidak bisa jualan di sana,” katanya saat ditemui suarasurabaya.net di acara car free day (CFD), di Jembatan Suroboyo, Minggu (3/7/2022).

Dalam kondisi pandemi, Willy tidak bisa berpindah ke tempat lainnya karena segala keterbatasan. Sehingga, usaha yang dirintisnya dari tahun 2016 mengalami penurunan omzet drastis.

“2020-2021 itu turun 70 sampai 80 persen omzetnya. Padahal sebelum pandemi bisa sekitar 20 sampai 30 juta tiap bulan,” ungkapnya.

Meski begitu, dia tidak pernah terpikir untuk mengakhiri usahanya. Lalu, mulai awal 2022 seiring meredanya pandemi, penghasilan usaha food truck miliknya berangsur naik lagi.

Dia pun berharap makin banyak event untuk masyarakat umum di Surabaya, dan bisa membantu pemulihan penghasilan para pelaku UMKM.

“Kami fleksibel, bisa datang ke event, atau dipesan katering. Sekarang sudah mulai membaik meski belum bisa kembali full seperti sebelum pandemi, tapi tetap optimis,” katanya.

Begitu juga yang dirasakan Rahmen, pemilik usaha food truck Kombitiam dan Ribira Vespa yang menjajakan ragam minuman mulai dari mocktail, coffee, milk, dan tea.

Untuk bertahan, dia harus mengubah ide food truck yang semula menggunakan mobil VW Combi menjadi sepeda motor Vespa modifikasi selama pandemi.

“Kami kemas street bar, putar otak kira-kira apa yang belum banyak dipakai khususnya di Surabaya. Agar mudah untuk berpindah-pindah saja,” ujar Rahmen.

Rahmen, pemilik Ribira Vespa, minuman yang dijual ala street bar di atas motor saat menjuali pembeli di CFD Jembatan Suroboyo, Minggu (3/7/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Upaya itu dilakukan karena usahanya juga sempat drop selama pandemi. Penghasilannya menurun hingga 50 persen dari biasanya.

Karena, selama pandemi dia tidak lagi bisa mengandalkan pusat keramaian, event, atau kerja sama dengan berbagai Event Organizer (EO), dan Wedding Organizer (WO).

“Hampir 50 sampai 60 persen turunnya. Yang semula ngandalin keramaian, pas pandemi kami tawarkan home service bawa motor dengan minimal order 50 gelas minuman. Banyak orang tidak berani keluar rumah jadi kami memanfaatkan kami saja yang datang,” timpalnya.

Kini, usahanya sudah mulai bangkit walau penghasilan yang diperoleh belum bisa mencapai 100 persen seperti sebelum pandemi.

Tapi menurutnya, berbagai aturan yang mulai dilonggarkan akan membuka banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk berjuang.(lta/wld/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs