Selasa, 26 November 2024

13 Koper CJH Kloter 5 Embarkasi Surabaya Kelebihan Berat, Paling Banyak Bawa Mi Instan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi - Salah satu calon jemaah haji saat membongkar koper bawaannya di depan petugas, Selasa (7/6/2022). Foto: PPIH Embarkasi Surabaya

Calon Jemaah Haji (CJH) Kloter 5 Embarkasi Surabaya berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Juanda pada hari ini, Selasa (7/6/2022) pukul 19.05 WIB.

Husnul Maram Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mengatakan, masih ada koper CJH yang beratnya melebihi aturan.

“Sekitar 13 jemaah yang membawa koper bagasi yang overweight, beratnya lebih dari aturan penerbangan Saudi Arabian Airlines maksimal 15 kilogram,” kata Husnul.

Menurut keterangan petugas, barang yang sering membuat koper kelebihan berat adalah bahan makanan, salah satunya mi instan.

Selain itu, petugas juga menemukan pengeras suara dalam koper milik seorang pembimbing KBIH.

Maram menjelaskan, pengeras suara sebenarnya tidak dilarang dimasukkan ke dalam koper asal baterainya dilepas sehingga baterai bisa dimasukkan ke dalam tas tenteng.

“Karena pengeras suara kloter 5 ini menggunakan baterai tanam, maka pengeras ini dilarang masuk koper bagasi,” tutur Maram.

Petugas pun mengembalikan alat tersebut kepada petugas haji daerah dan dapat diambil pemilik sekembalinya dari Tanah Suci.

Selain itu, petugas masih menemukan beberapa jemaah yang membawa powerbank dalam koper.

“Diizinkan membawa powerbank dalam penerbangan asalkan kapasitasnya tidak lebih 20.000 mAH dan ditaruh di tas tenteng,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Surabaya ini.

Oleh karena itu, powerbank yang berada di tas koper jemaah wajib dipindahkan ke tas tenteng.

Kakanwil menambahkan, terdapat 1 jemaah yang tidak menuliskan nama kloter di kopernya.

“Hal ini dapat merugikan jemaah haji karena kopernya bisa tertukar dengan jemaah lain, kita ingatkan jemaah untuk menulis semua informasi yang diperlukan,” jelas Kakanwil.

Jemaah kloter 5 merupakan gabungan jemaah yang berasal dari Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, Kabupaten Jombang serta Kabupaten Nganjuk.

Rombongan Kabupaten Lamongan datang lebih awal pada pukul 15.50 WIB, disusul oleh rombongan kabupaten kota lainnya.

Jemaah termuda di kloter 5 bernama Jefri Ardiyansyah Fauzi dari Kota Surabaya yang berusia 20 tahun. (tha/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
31o
Kurs