Jumat, 22 November 2024

1,09 Juta Ekor Sapi Telah Terima Vaksin PMK

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Vaksin PMK

Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 1,09 juta ekor sapi di Indonesia telah menjalani vaksinasi PMK, hingga Minggu (7/8/2022) pukul 12.00 WIB.

Data Satgas PMK yang diterima Antara di Jakarta menyampaikan, saat ini belum ada hewan ternak jenis lain yang mendapat vaksin tersebut. Data tersebut juga memperlihatkan bahwa PMK telah menular di 279 kabupaten/kota di 24 provinsi di Indonesia dengan mayoritas menyerang sapi.

Sejauh ini, 465.834 hewan ternak telah terjangkit penyakit itu dengan 291.383 ekor telah sembuh, 165.843 belum sembuh, 5.037 ekor mati, dan 7.815 ekor potong bersyarat.

Rincian dari yang sakit adalah 444.777 sapi, 15.817 kerbau, 1.652 domba, 3.500 kambing, dan 88 babi. Sementara hewan ternak yang telah dinyatakan sembuh adalah 278.099 sapi, 9.937 kerbau, 1.101 domba, 2.214 kambing, dan 32 babi.

Hewan yang belum sembuh adalah 157.715 sapi, 6.371 kerbau, 525 domba, 1.176 kambing, dan 56 babi. Sedangkan hewan ternak yang dinyatakan mati akibat PMK di seluruh Indonesia memiliki rincian 4.962 sapi, 113 kerbau, 18 domba, dan 44 kambing.

Sementara itu, hewan ternak yang dilakukan potong bersyarat akibat PMK, yakni 7.667 sapi, 64 kerbau, delapan domba, dan 76 kambing.

Beberapa provinsi masuk dalam zona merah yaitu terdapat lebih dari 50 persen kabupaten/kota di provinsi tersebut memiliki kasus PMK. Beberapa provinsi yang masuk zona merah seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Babel, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur (Jatim).

Satgas menyampaikan, PMK muncul di Provinsi Jatim yang dikonfirmasi pada tanggal 5 Mei 2022.

Cara mencegah PMK (sapi, kerbau, domba, kambing, rusa dan babi) antara lain membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans. Selain itu melarang pemasukan ternak dari daerah lain, karantina dengan ketat, manajemen pemeliharaan yang baik, meningkatkan sanitasi, mendesinfeksi kandang dan sekitarnya secara berkala.

Wiku Adisasmito Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan PMK menekankan bahwa Indonesia mampu mengendalikan wabah PMK dan terus berupaya agar peternak dapat terus melanjutkan kegiatannya, serta mendapatkan hasil yang baik dari peternakannya.

“Kami juga meyakinkan masyarakat internasional bahwa Indonesia mampu mengendalikan wabah ini,” ujar Wiku.

Ia menambahkan, pemerintah yakin virus PMK dapat segera ditanggulangi dengan menerapkan strategi yang telah ditentukan.

Salah satu bentuk penanganan yaitu meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah yang bertujuan untuk mendapatkan laporan kasus PMK dengan lebih baik, sehingga dapat menggambarkan kondisi wabah di Indonesia. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs