Jumat, 22 November 2024

10 Murid SD Surabaya Berbagi Inspirasi di Kampung Lali Gadget Sidoarjo

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
10 Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2022 SD Surabaya berfoto bersama para peserta giat berbagi inspirasi yang notabene siswa-siswi SMP, di Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Minggu (24/7/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

10 siswa-siswi sekolah dasar (SD) yang terpilih sebagai Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup tingkat 2022 SD Surabaya, berbagi inspirasi dengan anak-anak seusianya di Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Minggu (24/7/2022). Kegiatan tersebut dilakukan masih dalam serangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada Sabtu (23/7/2022) kemarin.

Kesepuluh siswa-siswi SD itu adalah Andrew Ionesta siswa SDN Ketabang I Surabaya dengan karyanya budidaya tanaman Binahong, Kevin Aditya asal SDN Perak Barat Kawasan yang mendaur ulang botol bekas, Revalina Fernanda asal SDN Tandes Kidul I dengan karyanya budidaya bunga Telang, kemudian Jesslyn Aurelia siswi SDN Ketabang I yang berhasil membudidaya tanaman cincau, serta Muhammad Raka Nafi’ asal SDN Rungkut Menanggal I melalui karya budidaya tanaman daun mint-nya.

Selanjutnya, Bhre Bhawana asal SDN Pacar Keling V yang mendaur ulang puntung rokok, Keyva Richie asal SDN Rungkut Menanggal I yang membudidaya lemongrass, Reva Dealove asal SDN Rungkut Menanggal I yang membudidaya rosella, Soraya Azzahra asal SDN Margorejo I yang menyulam sampah dan Rasyshiva Purnomo asal SDN Dukuh Menanggal I dengan karya budidaya tanaman sirihnya.

Diskusi yang dikemas dengan model talkshow ala anak-anak itu berlangsung riang, dipandu Dewi Kamila Azzahra siswi kelas 8 asal MTS Bilingual Sidoarjo, sebagai moderator yang ternyata juga seorang pendongeng cilik. Dewi memperkenalkan sepuluh finalis tersebut secara bergantian melalui Ara, boneka yang selalu digendongnya.

Diskusi 10 Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2022 SD Surabaya dipandu moderator pendongeng cilik di Pendopo Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Minggu (24/7/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Menariknya, para peserta diskusi ini tidak hanya seusia dengan para finalis asal Surabaya tersbut. Mayoritas justru anak-anak kelas delapan dan sembilan SMP yang antusias melontarkan pertanyaan pada para finalis, untuk membagikan tipsnya membuat karya-karya lingkungan hidup.

Indriani Ketua Paguyuban Green Army Kids, mengatakan, kesempatan ini menjadi pelajaran tersendiri bagi anak-anak untuk belajar percaya diri dan berani menginspirasi generasi emas lainnya.

“Kita orang tua pasti mendukung. Apalagi Hari Anak Nasional ini diharapkan bisa mendorong anak-anak terus inovatif dan inspiratif,” jelas orang tua salah satu finalis kepada suarasurabaya.net di Kampung Lali Gadget.

Sementara itu, Yudho Prasetiya Iswahyudi Guru SMPN 4 Sidoarjo mengaku sengaja mengajak siswa-siswinya yang duduk di kelas 8 dan 9, untuk mendengarkan diskusi yang dipaparkan siswa-siswi SD tersebut.

“Tujuannya menambah wawasan sadar lingkungan terutama anak-anak SMP. Kalau narasumbernya SD pasti nanti tertantang untuk berbuat lebih baik. Selain itu Hari Anak Nasional kembali mengingatkan, banyak kegiatan bermanfaat bagi anak-anak selain gadget. Meski kita tidak bisa melepaskan dari teknologi, tapi paling tidak juga ingat dengan permainan tradisional,” kata Yudho.

Kegiatan itu berlangsung di Pendopo Yayasan Kampung Lali Gadget, Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo mulai pukul 09.00-11.30 WIB. Selain diskusi ala anak-anak, semua yang ikut tidak hanya kalangan pelajar tetapi juga anak-anak kampung sekitar dari usia balita. Mereka sambil bermain permainan tradisional yang ada di Kampung Lali Gadget seperti egrang, klompen, gasing, dakon, dan sebagainya.(lta/bil/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs