Kunci pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) adalah komunikasi. Hal itu diakui lurah dan camat di Kota Surabaya saat mengudara di program Wawasan Suara Surabaya, Rabu (26/1/2022).
Sejumlah langkah mereka lakukan untuk membangun komunikasi dengan warganya guna meyakinkan warganya bahwa pengurusan Adminduk itu gampang. Mulai dari bertemu langsung dari rumah ke rumah, ikut cangkrukan, sampai memberikan nomor telepon pribadinya untuk memaksimalkan laporan warga.
Mochamad Imzak Lurah Ampel Surabaya memilih ikut cangkrukan sebagai jalan ninjanya. Dari obrolan informal di Balai RW itu dia jadi tahu warganya ada yang mengalami kesulitan mengambil kartu kependudukan.
“Kebetulan warga di Ampel suka cangkrukan malam. Sekarang saya mengikuti itu. Tidak setiap malam, kami jadwal setiap hari tertentu di Balai RW. Bergantian mulai RW 1 sampai RW 17,” ujarnya.
Kemudian ketika menemukan masalah yang tidak bisa dia selesaikan sendiri, dia koordinasi bersama camat dan tim. Seperti ada anak putus sekolah dan sudah tidak punya rumah lagi.
Maria Agustin Yuristina Camat Gunung Anyar memilih sengaja menyebarluaskan nomor ponsel pribadinya sebagai nomor pengaduan. “Kalau kita dekat dengan warga, kenal, dan sering komunikasi, kita bisa menjadi bagian dari keluarga mereka,” kata dia.
Selain itu Kecamatan Gunung Anyar juga melayani urusan Adminduk dengan cara jemput bola sesuai arahan Wali Kota Surabaya. Menurut Maria, hal ini memudahkan warga karena mengurangi rasa takut dan enggan.
Di lain pihak, cara komunikasi konvensional bukan berarti sudah tidak relevan. Terutama di wilayah yang tingkat kesadaran Adminduk warganya masih rendah. Ario Bagus Permadi Camat Krembangan Surabaya menyadari hal itu sehingga memilih konsentrasi melakukan sosialisasi pelayanan Adminduk di Balai RW kepada warganya.
“Harapan kami, bisa menghilangkan penyekatan. Balai RW akan dibuka untuk layanan masyarakat. Sehingga membuat masyarakat nyaman dan lebih dekat dengan kami. Dulu ada kesan mau ngurus surat-surat enggan, karena sulit, karena lama. Sekarang tidak seperti itu, pengurusan adminduk di tempat kami meningkat,” kata dia.
Sementara itu, beberapa pendengar ikut merespon upaya lurah dan camat memperbaiki layanan Adminduk di Kota Surabaya ini. Warga Kelurahan Gading, Gunung Anyar Tambak, dan Manukan Kulon menyampaikan apresiasi terhadap terobosan dan kinerja lurah setempat.
“Pengurusan Kartu Identitas Anak (KIA) anak saya sudah jadi, bahkan ada pemberitahuan lewat RT (Rukun Tetangga), masukkanya bisa tambah fasilitas layanan online” kata Hengky Lesmana, warga Kecamatan Tambaksari yang masuk wilayah Kelurahan Gading.
Cahyo Wisnu warga Manukan Kulon mengaku sekarang merasakan pelayanan sampai bawah. “Kemarin ada pemeriksaan jentik, yang turun lurahnya langsung,” ujarnya.
Sementara beberapa orang camat dan lurah langsung merespon keluhan pendengar Suara Surabaya, di antaranya Kelurahan Kebraon, Mojo, dan Rungkut Kidul.(iss/rst)