Sabtu, 23 November 2024

WHO Beberkan Dampak Gangguan Penglihatan, Mulai Keterlambatan Motorik Sampai Kognitif

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi mata anak. Foto: thinkstock

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), setidaknya ada 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat atau jauh. Hampir setengahnya atau sekitar 1 miliar orang di antaranya belum ditangani dengan baik.

Menurut data yang dipantau suarasurabaya.net di laman resmi WHO pada Kamis (14/10/2021) pagi, gangguan penglihatan memiliki dampak serius terhadap anak jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Di antara anak-anak, penyebab gangguan penglihatan sangat bervariasi di berbagai negara. Misalnya, di negara-negara berpenghasilan rendah katarak kongenital adalah penyebab utama. Sedangkan di negara-negara berpenghasilan menengah lebih mungkin menjadi retinopati prematuritas.

Anak kecil yang mengalami gangguan penglihatan berat usia dini, memiliki risiko keterlambatan perkembangan motorik, bahasa, emosional, sosial dan kognitif, dengan konsekuensi seumur hidup. Sedangkan untuk anak usia sekolah dapat mengalami penurunan tingkat prestasi pendidikan.

Untuk orang dewasa, gangguan penglihatan sangat berdampak pada kualitas hidup. Mereka sering memiliki tingkat partisipasi dan produktivitas tenaga kerja yang lebih rendah dan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Dalam kasus orang dewasa yang lebih tua, gangguan penglihatan dapat berkontribusi pada isolasi sosial, kesulitan berjalan, risiko jatuh dan patah tulang yang lebih tinggi, dan kemungkinan yang lebih besar untuk masuk lebih awal ke panti jompo atau panti jompo.

Secara ekonomi, gangguan penglihatan telah menimbulkan beban keuangan global yang sangat besar. Misalnya, biaya global tahunan kehilangan produktivitas yang terkait dengan gangguan penglihatan akibat miopia yang tidak dikoreksi dan presbiopia saja diperkirakan masing-masing sebesar US$ 244 miliar dan US$ 25,4 miliar.

WHO mencatat, kasus gangguan penglihatan jarak jauh di negara berpenghasilan rendah empat kali lebih banyak dibanding negara berpenghasilan tinggi. Penyebabnya bisa dikarenakan perbedaan ketersediaan layanan perawatan mata, tingkat keterjangkauan masyarakat dan literasi perawatan mata penduduk.

Namun secara global, penyebab utama gangguan penglihatan antara lain kelainan refraksi yang tidak dikoreksi, katarak, degenerasi makula karena usia, glaukoma, retinopati diabetik, kekeruhan kornea dan trakhoma.

Untuk itu dalam Hari Penglihatan Dunia yang jatuh pada hari ini, tema “Love Your Eyes” diangkat untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga kesehatan mata.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs