Sabtu, 23 November 2024

Wawali Tinjau Limbah Busa di Sungai Tambak Wedi

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Armuji Wakil Walikota Surabaya, meninjau limbah busa di sungai Tambak Wedi,Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Rabu (24/3/2021). Foto : Istimewa.

Munculnya busa di Sungai Tambak Wedi mendapat perhatian Armudji Wakil Walikota Surabaya. Ia langsung meninjau muara sungai yang berdekatan dengan Rumah Pompa Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Rabu (24/3/2021).

Armuji menyatakan sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk warga sekitar dan pegiat lingkungan untuk mengantisipasi limbah di sungai Tambak Wedi. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah melakukan pengerukan sedimen lumpur.

“Kemarin kita sudah koordinasi dengan Ecoton. Di mana salah satunya mengantisipasi pencemaran limbah air ini,” katanya.

Menurut dia, busa di muara sungai itu muncul ketika rumah pompa dinyalakan. Air sungai yang sudah tercampur limbah rumah tangga seperti detergen, ketika diaduk maka otomatis akan menimbulkan busa.

“Karena itu sedimennya itu diatasi (dikeruk) dulu, supaya ketika pompa dijalankan biar tidak tercampur jadi satu,” jelasnya.

Armuji mengatakan, timbulnya busa di sungai Tambak Wedi juga terjadi di rumah pompa lain seperti di Wonorejo. Ketika turun hujan dan rumah pompa dinyalakan, maka otomatis busa akan timbul. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuang limbah rumah tangga seperti deterjen di sungai.

“Jadi kita juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang limbah-limbah cair atau limbah lainnya di sungai. Karena itu pasti akan terjadi pencemaran, seperti di sungai ini,” katanya.

Dia mengungkapkan, bahwa limbah yang dibuang bebas ke sungai tanpa melalui proses penyaringan dapat menyebabkan pencemaran air yang berimbas pada kerusakan ekosistem. Biota air yang tinggal di dalam sungai akan tercemari oleh racun limbah, sehingga biota tersebut perlahan akan terganggu dan bahkan mati.

“Kalau bahaya pasti bahaya, mungkin terhadap ikan. Karena ini limbah cair maka paling tidak di lingkungan ini kan bau. Nah, bau ini kan tidak nyaman bagi penduduk,”jelasnya.

Armuji menilai bahwa perlu adanya kepedulian bersama antara pemerintah dan warga untuk bisa mengatasi pencemaran di sungai ini. Pihaknya berharap kepada Ketua RT/ RW di Surabaya agar dapat memberikan pengertian kepada masing-masing warganya.

“Kita akan mengingatkan RT/RW supaya mereka juga memberikan pengertian kepada warga sekitar. Bahwa warga yang membuang limbah di sungai ini sangat membahayakan bagi orang-orang atau lingkungan,” katanya. (man/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs