Hendra (38 tahun), pendengar Suara Surabaya (SS) menjadi korban penipuan dengan modus tawaran kerja fotografer freelance yang diperolehnya dari sosial media.
Dalam laporannya kepada SS, Selasa (27/7/2021) sore dia menjelaskan, kejadian tidak menyenangkan ini bermula sekira satu minggu lalu. Saat dia memperoleh informasi lowongan kerja sebagai crew fotografer freelance di sosial media Facebook dari sebuah akun bernama Yongky, dengan masa kerja selama satu minggu. Namun karena PPKM Darurat, pekerjaan diundur hingga disepakati waktu kerja dimulai hari ini, Selasa sampai tanggal 3 Agustus 2021.
Kemarin, Senin (26/7/2021) Hendra bertemu dengan Yongky, si pemberi kerja, di sebuah warung dekat Terminal Purabaya. Dari pertemuan tersebut, keduanya membicarakan tentang jadwal kerja. Yongky juga meminta Hendra untuk menyewa kamera di tempat dan spesifikasi yang sudah ditentukan Yongky.
“Informasinya sudah dipesankan. Saya tinggal ambil di sini, taruh KTP sama KK. Sama dia kasih uang DP Rp1,2 juta dari total pembayaran Rp1,6 juta. Karena kan DP 75 persen,” kata Hendra.
Malam harinya Hendra menuju tempat persewaan kamera yang dimaksud.
Lalu Selasa hari ini, pukul 06.00 WIB sesuai jadwal, dia mengambil footage di Taman Suroboyo. Usai dari situ, Hendra diminta ke Taman Pelangi bertemu dengan Yongky. Sampai di sana, dia disuruh untuk menjemput model di kondominium Graha Famili untuk sesi foto di sebuah hotel pada pukul 10.00 WIB.
Semua peralatan yang Hendra bawa dititipkan kepada Yongky, karena Yongky bilang dia akan men-setting kamera untuk sesi foto di hotel.
“Nah kalau untuk model jam 10.00 kan saya harus jemput model jam 8 pagi. Jam 9 saya harus di hotel. Jadi saya ngebut karena saya habis dari Taman Suroboyo ke Taman Pelangi, saya keburu-buru,” paparnya.
Saat menjemput model yang dimaksud, kecurigaannya mulai muncul karena model tak kunjung tampak setelah satu jam menunggu.
Untuk memastikan kecurigaannya, dia berinisiatif untuk menelepon pihak hotel dan menanyakan pesanan ruangan untuk sesi foto yang dimaksud. Pihak hotel menjawab pesanan yang dimaksud tidak ada karena pemesan tidak membayar uang sewa.
Lalu dia melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan kehilangan.
Saat menjemput model, dia tetap berkomunikasi dengan Yongky, seolah-olah belum tertipu. Dia terus berkomunikasi untuk memastikan lokasi.
Dalam komunikasi itu dia menanyakan lokasi keberadaan Yongky, bahkan sempat meminta share live lokasi. Namun karena Hendra mencecar, Yongky mungkin sadar modusnya diketahui lalu memutuskan semua saluran komunikasi.
“Karena mungkin dia sadar dikejar gitu kemudian di off in hapenya,” terangnya.
Dia menjelaskan ciri-ciri Yongky yaitu memakai topi hitam, blazer hitam panjang selutut, logat diduga berasal dari Jakarta dan usia diperkirakan 25 tahun.
Dalam kasus tersebut, ada dua pelaku lain yang terlibat yaitu model bernama Saroh dan admin bernama Devi.
Ketiga pelaku tersebut saat ini tidak bisa dihubungi nomor WA dan teleponnya. Termasuk info lowongan di Facebook juga dihapus. Dalam kasus ini nilai kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Hendra pun melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. (dfn/ipg)