Jumat, 22 November 2024

Warna Warni Banjir Surabaya, Diantaranya Karena Saluran Ditutup Warga

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Rumah pompa di Kenjeran, Kota Surabaya. Foto: dok suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya penanganan banjir yang terjadi beberapa hari terakhir di Surabaya.

Erna Purnawati Kadis PU Bina Marga Pematusan Kota Surabaya menegaskan, pihaknya beserta Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya melakukan berbagai upaya penanganan mulai dari pendalaman saluran, pelebaran saluran hingga penambahan box culvert.

Seperti banjir yang ada di sekitaran Bulak Setro. Erna mengatakan, ternyata ditemukan masalah saluran yang tidak bisa mengalir karena adanya pondasi gapura. Sehingga, kemarin langsung dilakukan pembongkaran setelah berkomunikasi dengan warga setempat.

“Contohnya di Bulak Setro, itu memang salurannya kena pondasi gapura. Pak Wali turun, gapura harus dibongkar. Setelah warga juga bersedia, ya langsung dikerjakan,” kata Erna kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (18/11/2021).

Ia juga menemukan adanya saluran yang ditutup oleh warga. Warga berdalih, karena salurannya mendapat aliran air dari saluran yang lebih besar dan takut jika hujan deras wilayahnya akan mendapatkan banjir kiriman.

Namun setelah diberikan penjelasan, warga akhirnya mau membuka saluran air tersebut.

“Ada saluran yang nggak nyambung, ditutup. Mereka takut karena dari saluran besar masuk ke (wilayah) dia. Setelah kita yakinkan, mereka akhirnya mau,” jelasnya.

Begitu juga di Komplek Perumahan Wisata Bukit Mas. Erna mengatakan, pihak Pemkot Surabaya masih akan berkoordinasi dengan pihak pengembang agar mereka mau untuk melebarkan saluran air.

Pemkot sendiri kata Erna,  sudah berkali-kali meminta pihak pengembang untuk melebarkan saluran air. Namun, tidak dilakukan karena pihak perumahan tidak ingin aliran air ke wilayahnya terlalu besar.

“Sudah kita sampaikan, karena merasa air dari atas terlalu tinggi sehingga beban di kampung di bawahnya. Padahal kalau dilebarkan tampungannya lebih besar. Ini Pak Wali kita lihat jadwalnya kapan untuk bisa bertemu, seharusnya ada 500 meter saluran itu perlu dilebarkan,” ujarnya.

Pemkot Surabaya juga melakukan penambahan box culvert hingga 25 box, untuk membangun sistem outline dan inline waduk Unesa yang beberapa waktu lalu meluber. Dengan adanya jalur masuk dan keluar aliran air, maka jika hujan turun, danau tidak lagi penuh karena tampungan air dialirkan ke Kali Makmur.

Hingga saat ini, Erna mengatakan pengerjaan masih berlangsung.

“Tadi malam kita kerjakan 7 box sedangkan kita butuh 20an box. Waduk dikasih outline jalan keluar sehingga airnya bisa berkurang. Selama ini kalau penuh terus meluber, akhirnya dialirkan ke Kali Makmur,” paparnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga terus memaksimalkan 59 rumah pompa air yang ada. Erna mengatakan, sebenarnya pemkot berencana untuk menambah rumah pompa untuk kawasan Wiyung. Namun rencana itu sempat terhambat karena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

“InshaAllah sudah dimaksimalkan tapi memang ada rasionalisasi anggaran untuk Covid. Seperti di Wiyung itu kita mau nambah akhirnya delay,” imbuhnya.

Pemkot Surabaya juga akan membangun dua Bozem di kawasan Lontar. Pertama di RW 4 yang nantinya, bozem ini akan diberi sepeda air dan akan ditata UMKM-nya. Bozem kedua akan dibangun di Pakuwon, tepatnya di sisi selatan jembatan

“Nanti kita akan tinggikan jembatan yang ada di Jalan Lontar supaya saluran airnya lebih lancar. Saluran air ini akan nyambung ke utara hingga ke laut,” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs