Ma’ruf Amin Wakil Presiden mengimbau seluruh pendakwah atau dai tidak ikut dalam arus berpikir sempit.
“Para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini,” katanya, dilansir Antara, Minggu (4/4/2021).
Ma’ruf Amin menyatakan itu dalam seminar nasional Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara daring, Minggu.
Wapres mengatakan, cara berpikir sempit hanya memunculkan sifat egosentris, tidak menghargai perbedaan, dan enggan berdialog untuk memperluas wawasan.
“Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal sehingga dapat menjurus pada penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Peristiwa serangan bom bunuh diri di Gereja Katolik Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), menurutnya termasuk salah satu akibat dari pola pikir yang sempit.
“Tindakan ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak (ikrahiyyan) di dalam dakwahnya, juga dalam memperjuangkan aspirasi melawan ketidakadilan,” ujarnya.
Sebaliknya, Wapres menjelaskan, Islam justru mengajarkan kesantunan (layyinan), nasihat baik (mau’izhah hasanah), serta membuka dialaog dengan cara terbaik (mujadalah billati hiya ahsan).
Turut hadir dalam seminar nasional daring itu Achmad Satori Ketua Umum PP Ikadi, Komjen Pol. Boy Rafli Amar Kepala BNPT dan Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono Wakil Kepala Polri.(ant/den)