Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengajak warga Jatim di perantauan menaati kebijakan pemerintah pusat terkait larangan mudik Hari Raya Idulfitri 2021.
Dia ingatkan, kebijakan pemerintah pusat bukan bertujuan mengekang, tapi bentuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi setelah Lebaran 2020 lalu.
“Kami harap masyarakat bisa memahami. Kenapa keputusan ini diambil, karena kita masih di tengah pandemi. Risiko itu masih tinggi,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).
Emil menegaskan, meski ada larangan mudik, masyarakat tetap bisa bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman memanfaatkan kemajuan teknologi.
Saat ini, komunikasi secara virtual sudah sangat jamak dilakukan. Silaturahmi dengan cara itu, kata Emil, tidak menghilangkan hakikat silaturahmi itu sendiri.
“Mudik virtual lah atau apapun itu. Mohon maaf sekali, situasi kita belum lepas dari pandemi. Mari berdoa, InsyaAllah tahun depan kita sudah bisa mudik,” kata Emil.
Mantan Bupati Trenggalek itu bilang, Covid-19 di Jatim memang terkendali semenjak penerapan PPKM hingga PPKM skala mikro.
Sebagian besar daerah di Jatim berstatus zona kuning Covid-19. Dia harap masyarakat tidak terjebak euforia. Karena menurutnya, sewaktu-waktu situasi bisa berubah.
Penularan Covid-19 menurutnya akan kembali memburuk bila mobilitas masyarakat tinggi tidak disertai disiplin protokol kesehatan.
“Hanya dalam tempo waktu tiga minggu (kalau tidak disiplin) bisa naik tiga kali lipat angkanya. Jadi, mari kita dukung kebijakan pemerintah ini,” katanya.(den/iss/ipg)