Vaksin gotong royong sudah berjalan terutama di daerah Jabodetabek, sementara untuk Surabaya sendiri rencana akan dimulai pada bulan Juni nanti.
Dr. Gatot Soegiarto SpPD-KAI, Tim Satgas Covid-19 Jatim menjelaskan Vaksinasi Gotong Royong ini dulu disebut vaksinasi mandiri. Karena vaksinasi mandiri berpotensi diartikan vaksin itu harus bayar sendiri, akhirnya pemerintah mengubah dengan Vaksin Gotong Royong yang biayanya ditanggung perusahaan.
“Pendaftarannya lewat perusahaan, dan tidak boleh potong gaji, atau mengambil dari tunjangan karyawan,” tegas dr. Gatot.
Disinggung tentang jenis vaksin yang dipakai, dr. Gatot menjelaskan yang sudah mendapat ijin untuk digunakan dalam program Vaksin Gotong Royong ini adalah jenis sinopharm yang sama dengan yang dipakai vaksin sinovac.
“Sebenarnya ada dua. Cansino dan Sinopharm, tapi yang sudah mendapat ijin penggunaan dari bpom adalah jenis sinopharm,” ujar Gatot.
Gatot menjelaskan, setelah diajukan sejak bulan Maret, melalui beberapa tahapan kajian, akhirnya keluar persetujuan bpom untuk penggunaan Vaksin Gotong Royong ini pada 29 April 2021. “Dan pada 18 Mei 2021 mulai dilakukan pemberian vaksin di beberapa perusahaan swasta di Jakarta melalui Kadin,” lanjutnya.
Gatot menerangkan tingkat efikasi dari vaksinasi ini antara 75 – 79 persen. Hal itu akan berbeda di tiap wilayah, tergantung dimana uji klinisnya dilaksanakan, tingkat penularan , dan perilaku masyarakat.
Sementara untuk kipi yang akan muncul pasca vaksinasi, Gatot menerangkan setiap kali vaksin dilakukan uji keamanan, selalu ada lampirannya yang juga menjelaskan efek samping. Khusus untuk sinopharm ini ada reaksi lokal dan reaksi sistemik.
“Reaksi yang dilaporkan selama uji klinis bisa muncul nyeri di lokasi injeksi, kemerahan, bengkak, gatal, nyeri kepala, pegal-pegal, diare dan mungkin batuk,” ujar Gatot.
Sama dengan prosedur vaksin sinovac, untuk calon penerima Vaksin Gotong Royong menggunakan sinopharm ini akan melalui uji skrining dengan pertanyaan yang sama diajukan sebelum vaksin, seperti untuk lansia, apakah ada kesulitan berjalan dan kemampuan naik tangga.
“Untuk komorbid, apabila tidak ada kondisi akut dalam 2 bulan bisa dilaksanakan pemberian vaksin ini,” tambah Gatot.
Vaksin Gotong Royong juga diberikan dalam dua dosis secara bertahap. Interval untuk masing-masing dosis antara 21 sampai 28 hari. Gatot menerangkan, ini berlaku untuk semua usia. (ton/iss)