Jumat, 22 November 2024

Vaksin Dosis Kedua AstraZeneca di Surabaya Menunggu Kiriman Kemenkes

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Seorang pekerja medis menyiapkan dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca di pusat vaksinasi. Foto: ndtv.com

drg. Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjelaskan alasan penundaan jadwal suntikan dosis kedua vaksin AstraZeneca.

“Waktu dosis pertama AstraZeneca, Kementerian Kesehatan mengirim 10 ribu vial atau 100.000 dosis untuk Kota Surabaya. Tapi untuk vaksin dosis kedua AstraZeneca kami baru menerima 3 atau 4 ribu dosis. Sehingga kami masih menunggu kiriman dari Kementerian Kesehatan,” kata dokter Feny, panggilan drg. Febria Rachmanita, kepada Radio Suara Surabaya, Senin (12/7/2021).

Sementara untuk dosis kedua vaksin Sinovac, kata Feny, Insyallah lancar karena vaksinnya dikirim lebih banyak.

Terkait informasi penundaan, Feny memastikan sudah dilakukan melalui puskesmas. “Karena yang tahu sasarannya Puskesmas. Kemudian, yang vaksin massal kami informasikan melalui PIC masing-masing perusahaan atau perorangan tersebut. Perusahaan yang akan menyampaikan penundaan ini,” kata dokter Feny.

Feny menjelaskan, sampai Senin (12/7/2021), sebanyak 1.800.116 orang di Kota Surabaya sudah menerima vaksin Covid-19.

“Masih ada sisa vaksin sampai hari ini sekitar 46 ribu sasaran. Bisa kita pakai sampai Kamis (15/7/2021) untuk dosis kedua. Lalu hari ini kami dapat tambahan 2.700 vial jadi 27 ribu dosis.

Vaksinasi di Stadion Gelora 10 November atau Stadion Tambaksari sudah tidak ada. Terakhir kemarin Minggu (11/7/2021) dengan target sasaran anak usia 12-17 tahun.

“Sasarannya di hari Minggu 15 ribu, tapi yang datang hanya 11 ribu. Selanjutnya akan diadakan di sekolah masing-masing sesuai wilayah. Pemberitahuan kepada orang tua murid menjadi tanggung jawab kepala sekolah,” kata Feny.

Kemudian bagi masyarakat yang belum vaksin, bisa vaksin di Puskesmas melalui koordinasi dengan RT/RW. “Masyarakat bisa mendaftar lewat RT/RW. Prioritas kita zona merah di Kota Surabaya sesuai peraturan wali kota,” ujarnya.

Sedangkan bagi penerima vaksin yang akan menerima dosis kedua, dia menyarankan sebaiknya kembali ke tempat awal untuk dosis kedua. Misal dosis pertama di Puskesmas A, dosis kedua juga kembali ke Puskesmas A. Kalau ke Puskesmas B tidak bisa di-entry karena data penerima vaksin berada di Puskesmas awal.

Feny juga mengingatkan bahwa sudah divaksin itu bukan berarti tidak bisa tertular, tapi untuk menambah imunitas tubuh. Masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan selama masa pandemi.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs