Digital Nation ramai dibicarakan belakangan ini. Bahkan Pemerintah tengah menyiapkan peta jalan Indonesia Digital Nation yang bertujuan untuk mewujudkan kualitas digital Indonesia yang berkelas dunia dan berdaya saing. Mendukung peta jalan tersebut, Unesa dan PT Indosat Tbk jalin kerja sama dan teken MoU di Lantai 8 Gedung Rektorat Unesa Lidah Wetan pada Rabu (15/9/2021).
Prof. Nurhasan Rektor Unesa pada kesempatan itu mengatakan bahwa kerja sama tersebut mencakup beberapa aspek penting. Pertama, membantu dalam upaya Unesa menuju Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH). Dengan memperluas jejaring dan kolaborasi secara berkelanjutan bisa melahirkan berbagai inovasi dan meningkatkan prestasi.
Kedua, sebagai komitmen antara Unesa dan Indosat dalam membantu pemerintah mewujudkan Digital Nation. Menurutnya, pemerintah lewat Kementerian Kominfo tengah menyusun peta jalan yang disebut Indonesia Digital Nation. “Untuk menuju ke sana, perlu infrastruktur digital dan pemahaman serta kesadaran digital yang tinggi di tengah masyarakat. “Itu yang kita upayakan dalam kerja sama ini,” tandasnya.
Ketiga, sabagai upaya maksimalisasi implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) di Unesa. Dari kerja sama itu, para praktisi dari Indosat bisa berbagi ilmu dan pengalamannya dengan mahasiswa di kelas perkuliahan Unesa. Kemudian para mahasiswa pun bisa melakukan magang atau praktik kerja lapangan di Indosat. “Mahasiswa selain belajar di kelas, juga terjun langsung ke perusahaan atau industri untuk belajar dan mengembangkan diri bersama praktisi di lapangan,” ujarnya.
Bayu Hanantasena Chief Bussiness Officer Indosat Tbk menerangkan bahwa Unesa memiliki banyak potensi dan peluang untuk terus dikembangkan. “Kami melihat Unesa mampu menerapkan IPTEK dalam bentuk ragam inovasi, seperti Robot Kece yang diluncurkan beberapa bulan lalu misalnya,” ujarnya.
Menariknya, Unesa tidak hanya menghadirkan inovasi, tetapi bisa memberikan sentuhan kemanusiaan di dalamnya. Dengan kata lain, inovasi Unesa benar-benar untuk memudahkan masyarakat dan membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. “Bagi kami ini inovasi berbasis kontribusi yang bisa terus dikembangkan lewat kerja sama ini,” tandas Bayu.
Arief Mustaqim Director and chief strategy & innovation officer Indosat mengibaratkan kampus sebagai dapur yang berhasil mengolah berbagai masakan. Namun, memiliki tantangan dalam memasarkan masakan tersebut. “Sedangkan kami di bidang industri sebagai pihak di pasar yang membutuhkan masakan-masakan baru untuk dipasarkan,” ujarnya. Dia berharap kerja sama itu bisa saling mengisi agar produk inovasi tidak hanya menjadi prototype di laboratorium, tetapi juga dapat diproduksi secara massal dan lebih masif dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.(tin/ipg)