Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan harapan hidup para lansia. Salah satunya lewat pelatihan dan pendampingan seperti yang dilakukan tim dosen dan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unesa. Mereka mengadakan pelatihan seni karawitan kepada para lansia di UPTD Griya Werdha, Jambangan, Surabaya.
Pelatihan tersebut melibatkan sebanyak 15 lansia yang berumur 80 tahun ke atas. Bahkan yang sudah menginjak 100 tahun pun ada. Mereka dilatih pakar-pakar seni karawitan dari FBS Unesa, pun alat-alat didatangkan dari Unesa. Para lansia belajar karawitan setiap Minggu dari pukul 08.30-11.00 WIB rutin dilakukan sejak awal Oktober 2021.
Hasil latihan itu dipentaskan pada Minggu (31/10/2021) di Aula UPTD Griya Werdha, Jambangan, Surabaya. Tidak heran, ke-16 personil karawitan dengan kostum adat tampil percaya diri. Mereka tampak lincah memainkan perannya masing-masing. Ada yang jadi vokal, pemukul bonang penerus, bonang barung, peking, demung, hingga kethuk.
Tembang Bang-bang Wus Rahina dan Lir-ilir yang dilagukan bersahutan dengan alunan musik yang lahir dari tangan-tangan lansia itu membuat pementasan serasa pagelaran musik tradisional. Aksi mereka sontak memancing tepuk tangan dari tamu undangan.
“Saya salut dan tersentuh, mereka sangat antusias, bahkan sebelum jam pelatihan, mereka sudah menunggu kami di ruangan,” ujar Trisakti Dekan FBS Unesa dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.
Ia menambahkan bahwa pelatihan tersebut didasarkan pada kerja sama antara Unesa dengan Pemerintah Kota Surabaya. Salah satu bentuk implementasi dari kerja sama tersebut yaitu dalam bentuk pelatihan karawitan. Ia melanjutkan, pelatihan didasarkan pada hasil diskusi dengan pihak Dinas Sosial dan pihak UPTD Griya Werdha serta para lansia.
Ternyata, dalam obrolan itu, para lansia rindu dengan permainan alat musik tradisional. “Ya sudah kami dengan Kepala UPTD sepakat adakan pelatihan ini (seni karawitan, red) dan kita konsepkan dengan cara yang sederhana,” ujar perempuan yang juga sebagai pimpinan tim PKM itu.
Joko Winarko Ketua pelaksana menyatakan bahwa tujuan pelatihan tersebut untuk memberdayakan, merangkul dan mengukir senyum para lansia. Selain itu, juga untuk membuktikan bahwa usia bukan penghalang dalam melakukan banyak hal yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Bersama mereka dalam latihan ini, jujur ada kebanggaan sendiri bagi kami (UNESA, red). Kami bisa berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada mereka, kami pun belajar banyak hal dari mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Septarti Hendartini Kepala UPTD Griya Werdha mengapresiasi kegiatan tersebut. Pelatihan itu dilakukan secara luring dengan tetap memperhatikan prokes, bahkan setiap tamu yang datang menggunakan sistem check-in dan check-out berbasis aplikasi PeduliLindungi.
Selama pelatihan, para lansia cukup antusias dan aktif. Ditambah dengan skema dan metode pelatihan yang menyenangkan membuat para lansia terhibur. “Jadi tidak heran kalau pagi-pagi sekali mereka sudah siap di ruangan. Di usia mereka tentu kan kangen karawitan. Ini kegiatan positif sekali, apalagi sebelum pelatihan ada kegiatan senam bersama,” katanya.
Dengan aktif bergerak dan berkegiatan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia. Kemudian bisa mengurangi beban pikiran lansia dan terhindar dari stres. Karena itu, ia berharap, kegiatan tersebut bukanlah yang terakhir, tetapi bisa dilanjutkan dengan
berbagai kegiatan kerja sama lain ke depannya.
Trisakti mengungkapkan bahwa program pelatihan dan pendampingan itu akan dilaksanakan secara berkelanjutan. FBS, lanjutnya, ada 14 program studi (prodi), lima prodi seni dan sembilan prodi bahasa dan sastra. Ia bersama tim berencana mengarahkan kegiatan pengabdian di prodi-prodi terkait ke arah pemberdayaan dan peningkatan harapan hidup para lansia di sana ke depannya.
“Apa yang dibutuhkan di sini ke depannya, kami coba fasilitasi, carikan solusi bersama dan kita coba kemas sedemikian rupa lewat program pengabdian di prodi-prodi yang kami punya di FBS,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan pelatihan seni karawitan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Unesa.(ant/tin/iss)