Jumat, 22 November 2024

UN Dihapus, Pastikan Siswa Tambah Keterampilan dan Pengetahuan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Butuh Wi-fi untuk pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh, sejumlah pelajar pilih warung kopi karena tersedia Wi-fi gratis. Foto: Totok suarasurabaya.net

Jika ujian nasional (UN) dihapuskan, maka siswa seharusnya diberikan tambahan keterampilan serta pengetahuan sebagai bekal menghadapi persaingan dunia kerja secara global.

“Kalau ujian nasional dihapuskan, tetapi kemudian siswa tidak ditambahi pembelajaran atau materi keterampilan dan pengetahuan baru, ya sudah. Apa bedanya dengan masih dilaksanakannya UN?” terang R. Sigit Purwanto M. Ip., Pemimpin Divisi Umum dan SDM Bank BPR Jawa Timur, Senin (8/2/2021).

Di masa pandemi Covid-19 ini, lanjut Sigit, hampir semua aktifitas atau kegiatan dilaksanakan secara daring. Tentu saja termasuk sejumlah pekerjaan juga berubah jadi daring.

Perubahan ini tentu saja harus disikapi oleh siswa yang nantinya juga akan memasuki dunia kerja. Di tingkat lokal, nasional maupun global.

“Kalau ada tenaga kerja asing masuk Indonesia kita bingung. Protes. Padahal kita sendiri memang tidak siap. Karena itu jika benar UN ditiadakan sebaiknya siswa diberikan tambahan keterampilan atau pengetahuan agar berhasil menghadapi persaingan nanti,” tegas Sigit yang tidak lain adalah Ayahanda Ayu Maulida Putri peraih Puteri Indonesia 2020 ini.

Sigit tidak menampik jika banyak tenaga kerja yang sebenarnya tidak siap menghadapi persaingan dunia kerja secara global.

“Karena siswa kita hanya mengandalkan nilai ujian nasional atau ijazah semata tanpa dilengkapi keterampilan. Karena itu ada atau tidak ada UN, siswa menghadapi dunia kerja wajib punya keterampilan lebih,” tegas Sigit.

Senada dengan hal itu, Deka Yudhiawantiarsa Marketing Executive House of Sampoerna mengingatkan pentingnya asesmen dari sekolah dalam penilaian keberhasilan siswa selama menjalani masa pendidikan.

“Asesmen atau penilain dari sekolah juga penting. Karena hal itu juga menunjukkan kualitas siswa. Meskipun pembelajaran daring pihak sekolah wajib punya tolok ukur kepandaian siswa. Ini penting dilaksanakan dalam rangka persaingan dunia kerja,” papar Deka Yudihiawantiarsa.

Namun demikian, Sigit dan Deka sepakat bahwa peran orang tua pada pembelajaran daring sangat dibutuhkan.

“Ada UN atau tidak, peran orang tua pada pembelajaran daring sangat dibutubkan. Ini menyangkut masa depan anak sendiri,” pungkas Deka.(tok/tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs