“Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” katanya dalam siaran pers kementerian yang dikutip Antara, Rabu (26/5/2021).
Menurut dia, pada peristiwa yang disebut Istiwa A’zham atau Rashdul Qiblah itu matahari berada tepat di atas Ka’bah dan bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Momentum itu, ia mengatakan, dapat dimanfaatkan untuk memverifikasi kembali arah kiblat dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Agus mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, termasuk memastikan benda yang menjadi patokan benar-benar berdiri tegak lurus, permukaan dasar betul-betul datar dan rata, dan jam pengukuran disesuaikan dengan waktu BMKG, RRI, atau Telkom. (ant/rst)