Jumat, 22 November 2024

Tunggu Tambahan Dosis, Pemkot Surabaya Kejar Pemenuhan Vaksin untuk ODGJ, Disabilitas, dan Difabel

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Eri Cahyadi iWali Kota Surabaya menyapa kepada salah satu anak difabel yang sudah selesai divaksin, Jumat (6/8/2021) Foto : Humas Pemkot

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang berlangsung di halaman Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Jumat (6/8/2021).

Kali ini, Pemkot Surabaya menggelar vaksinasi massal menyasar kelompok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penyandang disabilitas, dan anak berkebutuhan khusus (difabel).

Vaksin yang diberikan untuk ODGJ adalah sinovac dosis pertama. Sedangkan bagi disabilitas dan anak difabel adalah vaksin sinopharm dosis pertama.

“Hari ini kami vaksinasi untuk ODGJ, yang kedua untuk penyandang disabilitas dan anak difabel. Untuk saudara-saudara kita yang disabilitas sudah kami berikan vaksin sinopharm. Tadi ada sekitar 10 orang penyandang disabilitas yang sudah divaksin di sini,” kata Eri Cahyadi di sela tinjauannya.

Dia memastikan, vaksinasi untuk ODGJ masih akan terus dilakukan. Sebab, belum semua ODGJ menerima vaksin dosis pertama maupun dosis kedua. Hanya saja, Pemkot masih menunggu ketersediaan vaksin.

“Belum semua tervaksin. Kami sambil menunggu vaksin, sinovac dosis kedua sudah habis. Insya Allah kalau sudah ada kami akan lakukan vaksinasi dosis kedua untuk ODGJ,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Eri menyempatkan diri untuk menyapa dan memberi semangat kepada salah satu anak difabel yang sudah selesai divaksin.

Anak yang berusia sekitar 15 tahun itu dengan antusias menjawab pertanyaan Eri seputar takut atau tidak dan sakit atau tidak ketika disuntik vaksin.

Eri bilang, Pemkot Surabaya berencana melaksanakan vaksinasi untuk anak difabel dengan cara jemput bola dengan mendatangi langsung ke setiap Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).

“Kami akan langsung ke sana saja. Nanti kami datang ke setiap YPAC. Akan kami bagi tim. Jadi biar mereka nyaman, kan, pemerintah kotanya yang harus hadir,” ujarnya.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, ada sekitar 700 anak difabel yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Sementara berdasarkan data dari YPAC, ada 4 ribu anak yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Karena itu lah, Eri mengaku akan berkoordinasi dengan pengurus YPAC untuk mengetahui berapa jumlah sebenarnya yang belum menerima vaksin.

“Data kami masih 700, sementara dari YPAC 4 ribu. Tapi, kan, itu belum tentu semuanya belum vaksin. Kami akan minta data ke masing-masing YPAC supaya jelas berapa banyak anak difabel yang belum divaksin,” ujarnya.

Vaksinasi  massal  berlangsung di halaman Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Jumat (6/8/2021) Foto : Humas Pemkot

Sementara itu, Herlina yang merupakan pendamping ODGJ di Liponsos Keputih Surabaya mengaku tidak pernah mengalami kesulitan selama mendampingi ODGJ.

Menurutnya, memang perlu cara-cara tertentu untuk membujuk mereka agar mau divaksin.

“Kami memang harus sabar dan telaten. Kami mandikan, kami pakaikan baju, lalu pakai parfum. Kami juga ajak ngobrol mereka biar mereka nyaman,” ujarnya.

Salah satu penyandang disabilitas yang tidak ingin disebutkan namanya bilang, kini sia merasa lega karena sudah disuntik vaksin dosis pertama.

Sebelumnya, dia mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi vaksinasi khusus penyandang disabilitas.

“Alhamdulillah sudah lega. Ini tadi dosis pertama, tidak merasakan sakit juga,” ujarnya.(man/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs