Pelaksanaan program vaksinasi di Kabupaten Tulungagung dipastikan ditunda sementara waktu, karena daerah berpenduduk 1,2 juta jiwa di pesisir selatan Jawa Timur bagian barat ini tidak masuk prioritas seiring angka kesakitan dan rasio transmisi yang terus menurun.
“Alokasi vaksin gelombang pertama ini diprioritaskan untuk Surabaya, Sidoarjo dan Gresik,” kata Heru Tjahjono Sekdaprov Jatim usai berkunjung di Kabupaten Tulungagung, dilansir Antara, Minggu (17/1/2021).
Kabupaten Tulungagung juga akan mendapat giliran program vaksinasi, tetapi jadwalnya masih menunggu hasil evaluasi dan keputusan tim Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Satgas sebelumnya telah menjadwalkan vaksinasi di Tulungagung mulai 15 Januari. Namun, rencana ini tidak terealisasi, seiring perubahan strategi Satgas Penanganan Covid-19 Jatim untuk mengoptimalkan vaksinasi di Surabaya dan dua daerah satelit di sekitarnya, Sidoarjo dan Gresik.
Total ada 77 ribu vaksin telah didistribusikan ke tiga daerah tersebut.
“Bukan belum ada kepastian. Ada kepastian tapi masih kita tunggu,” kata Heru merujuk roadmap penanganan Covid-19 dari pusat.
Heru berharap vaksinasi yang dilakukan di tiga daerah prioritas bisa menurunkan angka kesakitan hingga 65 persen.
Hingga saat ini, 16 Januari 2021, angka kesakitan yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 98.403, dengan 83.930 di antaranya berhasil sembuh dan 6.833 meninggal dunia.
Dari jumlah itu, Tulungagung mencatat angka kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.742 orang, kesembuhan sebanyak 1.370 orang, meninggal 41 orang.
Daerah ini masuk status risiko sedang dengan rasio transmisi penularan 1,92.
Sejak mulai terjadi lonjakan kasus pada akhir Desember 2020, Tulungagung sempat beberapa hari masuk status zona merah akibat tingginya penambahan angka kesakitan per harinya.
Namun, seiring penanganan yang padu dan terkendali, perlahan fluktuasi kasus mulai terkendali meski penyebaran/penularan sampai saat ini masih terus terjadi yang ditandai penambahan kasus setiap harinya. (ant/ang)