Total 13 Terduga Teroris Ditangkap di Jawa Timur

Satu terduga teroris berinisial N ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di rumahnya beralamat di Jalan Tambak Asri, Gang Dahlia 2A Nomor 27, Surabaya pada Senin (1/3/2021) sore.

Dengan penangkapan N, total ada 13 terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur. Penangkapan ini merupakan pengembangan dari penangkapan 12 terduga teroris lainnya yang telah ditangkap di wilayah Jawa Timur.

“Didapat lagi satu tersangka sekarang sudah diamankan itu merupakan bagian pengembangan dari tersangka 12 kemarin,” kata Brigjen Rusdi Hartono Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri di Jakarta pada Selasa (2/3/2021) dilansir Antara.

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris di wilayah Jawa Timur, Jumat (26/2/2021).

Kombes Pol Gatot Repli Handoko Kabid Humas Polda Jatim saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan terduga teroris yang tidak hanya dilakukan di Surabaya.

“Jadi benar, dari Densus 88 Mabes Polri telah melakukan penangkapan terhadap beberapa terduga teroris di Jawa Timur yaitu di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Malang,” kata Gatot, Jumat pekan lalu.

Gatot enggan merinci berapa jumlah terduga teroris yang diamankan. Dia menyatakan saat ini tim Densus 88 Antiteror Polri sedang melakukan pendalaman dan pengembangan.

Adapun 12 terduga teroris itu berinisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS dan MI. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam jaringan terorisme.

Dari hasil pendalaman kelompok terorisme ini ada keterkaitannya dengan Upik Lawanga yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada 23 November 2020 di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Upik Lawanga atau Taufik Bulaga merupakan tokoh penting kelompok Jamaah Islamiyah (JI), dalang dari beberapa peristiwa teror bo seperti Bom Pasar Tentena, Bom Pasar Maesa, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentra, Bom Termos Nasi Tengkura, Bom Senter Kawua dan rangkaian aksi teror lainnya pada tahun 2004 hingga 2006.(ant/dfn/ipg)