TNI Angkatan Laut mengerahkan 14 KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) ke perairan utara Pulau Bali pada Jumat (23/4/2021) untuk mencari KRI Nanggala 402 yang hilang kontak.
Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) mengatakan, selain itu, kapal bantuan dari Malaysia, Singapura, Australia, Kepolisian, dan Basarnas juga ikut mencari tanda-tanda keberadaan KRI Nanggala.
“Sore ini cuaca di lokasi cukup baik. Kapal dari Amerika juga akan sampai dan bergabung melakukan pencarian,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya pada Jumat siang.
Pencarian akan dilakukan menggunakan sonar karena letak KRI Nanggala masih tersembunyi. Metode side scan sonar (SSS) adalah sistem peralatan survei kelautan yang menggunakan teknologi akustik.
“Saya mohon doa restu dari masyarakat Indonesia agar kami bisa menemukan 53 kru agar bisa kembali ke keluarganya,” kata Laksamana Julius.
Sebelumnya, KRI Nanggala melaksanakan penyelaman pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.45 WITA. Pada pukul 04.00 WITA melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal. Itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.(iss/ipg)