Sabtu, 23 November 2024

TKN PSL dan MUI Inisiasi Gerakan Sedekah Sampah Indonesia

Laporan oleh Chusnul Mubasyirin
Bagikan
Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Jumat (30/4/2021). Foto: Tangkapan layar - Antara

Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), menginisiasi Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) Berbasis Masjid, secara virtual di Jakarta, hari ini.

Gerakan itu bertujuan, untuk memperbaiki tata kelola sampah dan mengajak masyarakat serta komunitas agama, untuk mengubah pandangan terkait sampah. Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), juga terlibat dalam inisiasi gerakan yang dideklarasikan menjelang Lebaran itu.

“Kegiatan sedekah sampah berbasis masjid yang hari ini kita luncurkan bersama-sama, wujud konkret dari kolaborasi berbagai komponen masyarakat,” kata Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, seperti dikutip Antara, Jumat (30/4/2021).

Kolaborasi antara TKN PSL bersama MUI, tegas Nani, pendekatan lewat keagamaan untuk menstimulasi pengelolaan sampah secara baik. Diharapkan, inisiatif itu bisa menjadi pendekatan baru sebagai platform amal melalui sedekah bagi masyarakat Indonesia dan pengelolaan sampah yang baik.

“Inisiatif ini juga memberikan pesan penting, melakukan sedekah tidak semata-mata hanya dapat dilakukan dengan sedekah uang atau harta, namun sampah yang ada di sekitar kita dapat juga menjadi kesempatan buat semua orang untuk bersedekah,” katanya.

Salah satu contohnya, sampah plastik yang tertampung di masjid akan dijual baik ke Bank Sampah maupun pengepul. Hasil dari proses itu dapat menjadi sumber dana untuk aktivitas masjid, serta disalurkan untuk membantu fakir miskin, anak yatim piatu dan janda sekitar lingkungan masjid.

Guna mendukung upaya kampanye itu, dirilis pula Buku Panduan dan Khutbah “Tata Kelola Sampah Menurut Ajaran Islam” sebagai pedoman untuk pengelolaan sampah sesuai dengan perspektif Islam.

Gerakan itu rencananya akan disosialisasikan ke seluruh Indonesia. Tahap awal dilakukan di enam masjid yang menjadi percontohan, yaitu Masjid Raya Bintaro Jaya, Masjid Azzikra, Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Masjid Batul Ma’Muur, Masjid Brajan, dan Masjid An-Nazofah.

Dalam kesempatan yang sama, Hayu S. Prabowo Ketua Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PLH dan SDA) MUI mengatakan, gerakan itu didasari masih banyak sampah plastik yang dibuang ke laut dan jumlah sampah organik yang dihasilkan Indonesia.

“Di sinilah kita melihat pentingnya umat Islam kita bisa bertindak,” kata Hayu, mengingatkan umat wajib menjaga kebersihan. (ant/cus/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs