Sabtu, 23 November 2024

Tinjau Kesehatan ART yang Diduga Dianiaya Majikan, Armuji: Anaknya Sudah Aman

Laporan oleh Anton Kusnanto
Bagikan
Armuji saat meninjau kondisi EAS, ART yang diduga dianiaya majikannya, di ruang perawat RS Bhayangkara, Minggu (9/5/2021). Foto: Anton suarasurabaya.net

Kasus dugaan penganiayaan kepada EAS seorang Asisten rumah tangga (ART) oleh majikannya, menyita perhatian publik Surabaya.

Tak terkecuali Armuji Wakil Walikota Surabaya yang Minggu (9/5/2021) sore ini menjenguk EAS di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Sayangnya, Armuji tidak bisa menemui EAS secara langsung karena sedang dirawat di ruang Anyelir. Namun dia bisa memantau lewat CCTV dari ruangan perawat.

Di depan perawat yang bertugas, Armuji menitipkan EAS untuk memastikan mendapatkan perawatan berkelanjutan secara maksimal.

Perawat juga menjelaskan, sore ini EAS akan dites PCR sebelum perawatan lanjutan.

“Pemerintah kota akan memfasilitasi penanganan perawatan kepada EAS sampai pulih kondisinya,” tegas Armuji.

Juga kepada anak EAS, yang berumur 10 tahun, Armuji menjelaskan Pemkot Surabaya sudah menjemput anaknya dari rumah majikannya.

Dia memastikan, sekarang anak EAS sudah mendapatkan pendampingan yang aman di shelter Liponsos.

Armuji juga menegaskan pentingnya memastikan EAS dalam kondisi aman, terlindungi, dan bebas ancaman.

“Sampai nanti bisa berkumpul kembali dengan anaknya,” harapnya

Seperti diketahui EAS, seorang perempuan Asisten Rumah Tangga di sebuah rumah di kawasan Manyar, Surabaya, tiba di Liponsos Keputih Kamis 6 Mei kemarin.

Sugianto Kepala UPT Liponsos Keputih bilang, saat pertama kali ditemukan kondisinya sangat mengenaskan sekujur tubuhnya lebam dan penuh luka.

Kondis kejiwaannya terlihat dari kecenderungan emosinya yang suka marah, telanjang, dan suka merusak.

Para petugas Liponsos Keputih berhasil berkomunikasi dengan EAS. Meskipun kejiwaannya terganggu, dia masih bisa merespons pertanyaan petugas.

Dari pengakuannya, EAS adalah perempuan asal Jombang yang bekerja di Surabaya sejak setahun lalu. Dari pengakuan EAS juga diketahui, rumah majikannya ada di daerah Manyar, Surabaya.

Selain diperlakukan tidak manusiawi, EAS juga diduga menjadi korban penyiksaan oleh majikannya sendiri. EAS kerap mendapat pukulan di bagian mata, kepala, dada serta punggung.

Saat ini kasus ini sedang ditangani unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya. (ton/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs