Jumat, 22 November 2024

Tim SAR Temukan Lagi Empat Jasad di Curah Kobokan, Satu Anak-anak

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Tim SAR gabungan kembali menemukan korban bencana guguran awan panas gunung Semeru, kabupaten Lumajang. Di hari kelima pencarian, Rabu (8/12/2021). Foto: Istimewa

Hari kelima pencarian, Rabu (8/12/2021), tim SAR gabungan menemukan empat korban dalam kondisi meninggal di Dusun Curah Kobokan.

Korban pertama dan kedua, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dievakuasi pada pukul 06.00 WIB. Korban ketiga, anak-anak berjenis kelamin laki-laki dan dievakuasi pada pukul 09.45 WIB. Korban keempat berjenis kelamin laki-laki dievakuasi pada pukul 10.45 WIB.

Baca juga: Alasan Warga Terdampak Bencana Semeru Tidak Mau Mengungsi di Posko Pengungsian

Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik aman, selanjutnya keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang guna diidentifikasi.

Sebelumnya pada Selasa (7/12/2021) pukul 16.00 WIB didapat informasi bahwa satu korban luka Suliadi (49) yang dirujuk ke RSUD Soebandi Jember, dinyatakan meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat bencana guguran awan panas gunung Semeru berubah menjadi 39 orang.

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Hilang Pascabencana Gunung Semeru Ditargetkan Berlangsung Sepekan

I Wayan Suyatna Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya mengatakan, di hari kelima operasi SAR ini, sebanyak tiga SRU dikerahkan untuk melakukan pencarian korban di tiga sektor. Pencarian dilakukan dengan peralatan ringan, seperti cangkul, sekop dan gergaji mesin.

SRU satu yang terdiri dari 150 orang melakukan pencarian di sektor A, yaitu di dusun Curah Kobokan. SRU dua yang terdiri dari 125 orang melakukan pencarian di sektor B, yaitu di daerah Tambang Haji Satuhan. SRU tiga terdiri dari 80 orang melakukan pencarian di sektor C, yaitu di dusun Kebondeli dan kampung Renteng.

Baca juga: Pengungsi Terdampak APG Semeru Mencapai 3.697 Orang

Wayan menjelaskan, kendala yang dihadapi saat proses pencarian, yaitu peralatan (kendaraan) berat tidak dapat masuk ke sektor B. Hal ini akibat akses menuju kedua sektor tertutup oleh tumpukan pasir dan tanah yang terbawa banjir, pada Selasa malam.

Kendala lain yang dihadapi, yaitu kondisi cuaca mendung di siang hari dan secara visual, puncak gunung Semeru tertutup awan tebal. Sehingga, upaya pencarian sempat dihentikan sementara demi semua personel yang terlibat dalam pencarian.(man/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs