Jumat, 22 November 2024

Tim Kemensos Dampingi Keluarga Korban Sriwijaya Air

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 sedang menunggu pengambilan sampel DNA di RS Polri, Senin (11/1/2021). Foto: Dok/Faiz suarasurabaya.net

Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan pendampingan keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hingga tuntas, termasuk penguatan agar mereka bisa kembali menata hidup.

“Pendampingan ini melanjutkan pelayanan yang sudah berlangsung sejak identifikasi keluarga korban di daerah asal, pemberangkatan ke Jakarta, ketibaan di pusat krisis di Bandara Soetta, sampai ke akomodasi yang disediakan pihak operator,” kata Sunarti Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (14/1/2021).

Kemensos menurunkan 15 orang dalam tim pendamping dari Korps Pelopor Perdamaian untuk melakukan pendampingan tersebut.

“Anggota yang sudah terlatih dan berpengalaman terus mendampingi para keluarga korban selama proses pencarian, pengenalan jasad sampai pengebumian, dan nantinya pengurusan asuransi dan santunan, serta penguatan untuk melanjutkan hidup dan kehidupannya,” kata Dr. Puji Pujiono, MSW Koordinator LDP Pelopor Perdamaian Kemensos.

Dia menjelaskan, pendampingan berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu pengenalan dan pelibatan, di mana anggota melakukan kontak dan kesepakatan hubungan pendampingan dengan pihak keluarga.

Dalam kaitan dengan hal itu, kata dia, juga dipertimbangkan pemberian pertolongan pertama psikososial dan penatakelolaan kegundahan serta kecemasan akibat kecelakaan itu.

Pengkajian kebutuhan, katanya, anggota bersama keluarga meninjau situasi mereka selama proses pascakecelakaan, termasuk tantangan sosial anggota keluarga yang ditinggalkan di kampung halamannya, serta mengidentifikasi tugas-tugas praktis yang perlu dilaksanakan oleh keluarga, mengingat proses ini kompleks dan penuh tekanan.

Perencanaan, kata dia, anggota dan keluarga membangun kesepakatan tentang apa yang perlu dilakukan, kapan, bagaimana dan di mana supaya keluarga dapat menunaikan proses-proses yang dibutuhkan

Pendampingan, dimana anggota Pelopor Perdamaian melaksanakan rencana yang sudah dibuat bersama keluarga korban sampai dengan pengurusan klaim asuransi serta santunan dengan memanfaatkan hubungan pertolongan itu sendiri, pengerahan dukungan dari dinas-dinas sosial dan korps Pelopor Perdamaian di daerah asal maupun unsur-unsur pelayanan lain dari Kemensos.

Penilaian, katanya, keluarga korban dan anggota bersama-sama meninjau proses dan hasil kerja sama mereka dalam hubungan pendampingan dan pertolongan, serta mengidentifikasi tugas-tugas baru yang harus dilakukan setelah pengebumian korban.

Pengakhiran, di mana anggota dan keluarga sepakat untuk bertransisi menuju pemulihan dengan menentukan tugas-tugas lanjutan, menemukan pembelajaran dari musibah ini untuk secara positif menjadi pijakan pemulihan. Dalam kaitan ini, memastikan bahwa jaringan pelayanan Kemensos tetap mendukung selama diperlukan.

Ia mencontohkan, Pelopor Perdamaian hari ini mendampingi keluarga salah satu korban Sriwijaya Air yang telah berhasil diidentifikasi ke RS Polri Kramatjati.

Setelah jenazah diserahterimakan kepada keluarga korban, kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju pemakaman di Tanah Kusir Jakarta Selatan diiringi oleh keluarga.

Dalam proses ini, anggota Pelopor Perdamaian turut mengiringi menuju ke pusara. Pelopor Perdamaian mendampingi keluarga hingga jasad korban dikebumikan. (ant/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs