Saat ini, hanya tersisa satu pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Pasien itu adalah Nur, wanita 29 tahun asal Purwokerto yang masuk RSLI pada Jumat (24/9/2021).
Saat dimintai tanggapan terkait posisinya sebagai pasien terakhir yang dirawat, Nur mengaku agak bingung dan dilanda perasaan senang campur sedih.
Dia senang karena semua teman-temannya sudah sembuh dan bisa pulang. Dia agak sedih, ketika masih harus menunggu malam nanti atau besok pagi untuk mengetahui hasil swab PCR.
“Saya hari ini sudah di swab PCR. Semoga hasilnya negatif, dan bisa segera pulang. Sedih malam ini saya sendirian, ruangannya luas sekali. Semoga besok bisa pulang” harapnya.
Ners Oktavianus Kopong Miten, S.Kep. memastikan semua fasilitas yang tersedia tetap terjaga. “Sesuai prosedur dan ketentuan rumah sakit, kami melakukan pembersihan secara keseluruhan, dekontaminasi, sterilisasi, dan pengaturan aset aset di dalam, termasuk penataan dan pengaturan nomor bed,” urainya.
Selain itu, juga akan dilakukan inspeksi dan perbaikan saran prasarana, termasuk memperkuat pagar untuk pengamanan.
“Kondisi longgar pasien ini justru memberikan kesempatan bagi kami untuk memeriksa semua fasilitas yang tersedia. Kami terus memonitoring dan memastikan bahwa semua dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan,” terang Ners Okta.
Sementara itu, dr. Nevy Shinta Damayanti, Sp.P. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI yang juga dokter spesialis paru menuturkan, hanya tersisa satu pasien.
Dia optimis, RSLI besok sudah menuju zero atau nol pasien.
Selanjutnya, rumah sakit ini tetap buka dan masih menerima kedatangan pasien. Dokter Nevy juga memaparkan, dalam dua bulan terakhir pasien didominasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau luar negeri.
Beberapa waktu yang lalu ada beberapa sampel sudah dikirimkan untuk penelitian lebih lanjut. Sampai sekarang belum atau tidak ada jawaban.
“Alhamdulillah, artinya kemungkinan tidak ada mutasi, sehingga kita tidak berpikir ke sana. Yang terpikir ke depan tetap jalankan protokol kesehatan di manapun berada. Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta menghindari makan bersama adalah hal wajib yang sekarang harus kita biasakan,” terangnya.
Dokter Nevy menyampaikan, RSLI Surabaya tetap beraktivitas seperti biasa dengan membenahi segala sesuatu dan melakukan evaluasi, mengingat jumlah pasien pernah mencapai lebih dari 10 ribu.
Tak lupa nakes akan ada penyegaran keilmuan, bekerja sama dengan relawan membuat webinar dan ini akan terus dijalankan.
“Bukan hanya nakes, perawat, dokter, administrasi semuanya akan kembali lagi me-refresh keilmuan, sebagai langkah peningkatan kapasitas, sekaligus bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapai perkembangan dan tantangan ke depan,” kata dokter Nevy. (man/tin/den)