Atmal (24 tahun) seorang warga Klampis, Surabaya, menjadi korban penipuan motor dengan modus pura-pura sudah transfer sejumlah uang ke rekening bank.
Motor Honda Beat warna biru-hitam nopol L 5889 KI miliknya yang hendak dia jual dengan cara mempromosikan lewat Facebook melayang dibawa pelaku.
Saat dihubungi suarasurabaya.net, Atmal yang mengaku baru sampai di Surabaya usai pulang kerja di Mojokerto menceritakan kronologi kejadiannya.
Sekira satu minggu yang lalu, seseorang menghubunginya di Facebook dan menawar motor yang dia jual. Namun transaksi tak kunjung terjadi karena berbagai alasan.
“Mau ke sini gak jadi gak jadi terus. Katanya masih repot. Ya udah saya juga masih kerja juga,” kata Atmal, Jumat (7/5/2021).
Sampai akhirnya Jumat siang sekitar pukul 13.30 WIB, pelaku datang ke tempat tinggal korban di daerah Klampis Semalang. Tapi saat itu Atmal sedang bekerja di Mojokerto.
Istri Atmal yang kemudian melayani transaksi. Dia ditemani tetangga kosannya saat menerima pelaku yang datang bersama seorang laki-laki lain.
Usai berbincang, kedua belah pihak menyepakati harga sepeda motor sebesar Rp12 juta dari harga awal Rp12.200.000.
Setelah bersepakat soal harga, pelaku menunjukkan bukti transaksi melalui M-banking kepada istri Atmal. Lalu keduanya mengecek ke ATM di ruko tak jauh dari situ.
“Udah deal terus ngecek transfer ke ATM bareng di ruko-ruko Klampis,” terang Atmal.
Namun saat istri Atmal mengecek di ATM, dia mendapati ternyata tidak ada uang masuk ke rekeningnya. Ketika keluar ATM, motor beserta BPKB dan STNK yang dibawa pelaku sudah tak ada.
Pelaku mengendarai motor Honda Beat yang seolah-olah sudah dia beli. Teman pelaku yang tadinya juga ikut ke ATM juga sudah kabur membawa motor yang mereka pakai berboncengan.
Sementara, istri Atmal saat mereka bersama-sama ke ATM itu juga mengendarai motor yang lain.
Sejak awal, kata Atmal, pelaku mengaku tidak punya nomor WhatsApp. Kontak hanya dilakukan via telepon selular. Atmal pun segera melaporkan kasus penipuan ini ke Polsek Sukolilo.(dfn/den)