Jumat, 22 November 2024

Tembus 1.198, Penambahan Kasus Covid-19 di Jatim Catat Rekor Baru

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

Data kasus Covid-19 di Jatim baik dari Gugus Tugas pusat maupun Satgas Covid-19 menunjukkan penambahan signifikan mencapai 1.198 kasus pada Jumat (15/1/2021).

Jumlah yang mencapai lebih dari 1.100 itu menjadi rekor baru yang belum pernah terjadi di Jatim. Sebenarnya, Minggu (10/1/2021) lalu, jumlah penambahan kasus Covid-19 di Jatim sempat mencapai 1.004 kasus.

“Tapi tembus 1.198, baru hari ini. Sebelumnya, rata-rata 800-900. Tambah 1.004 itu tanggal 10, tepat sehari sebelum PPKM,” kata dr Makhyan Jibril Al Farabi, Staf Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim.

Salah satu daerah penyumbang terbanyak yang menyebabkan penambahan mencapai 1.198 kasus hari ini adalah Kabupaten Nganjuk. Ada 230 kasus baru yang terdata pada Jumat di kabupaten itu.

“Nganjuk menjadi salah satu penyumbang paling besar. Akhirnya Nganjuk menjadi salah satu daerah zona merah di Jatim dan menjadi pertimbangan untuk penerapan PPKM,” katanya.

Berdasarkan peta risiko Covid-19 aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 Gugus Tugas Pusat, selain Nganjuk saat ini ada Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Madiun, dan Kabupaten Kediri yang menjadi zona merah.

Kota Madiun yang sebelumnya diterapkan PPKM karena memenuhi empat kriteria PPKM dari Kemenkes sekarang turut menjadi zona merah. Empat daerah zona merah lain pun mulai Rabu lalu menerapkan PPKM.

Penambahan daerah yang menerapkan PPKM di Jatim itu termuat dalam Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/11/KPTS/013/2021 tentang perubahan atas Keputusan sebelumnya tentang PPKM.

“Kan ada tiga pertimbangan PPKM. Rekomendasi Kemenkes, memenuhi empat kriteria dari Kemenkes, dan zona merah. Kota Madiun tadinya memenuhi empat kriteria, sekarang malah jadi zona merah,” ujar Jibril.

Berkaitan faktor yang menyebabkan peningkatan kasus signifikan hingga menjadi rekor baru ini, Jibril bilang dia sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten/kota.

“Saya sedang menanyakan juga ke dinas kesehatan di daerah. Terutama di Kabupaten Nganjuk yang angkanya penambahan kasusnya hari ini sangat tinggi,” katanya kepada suarasurabaya.net.

Secara umum, Jibril mengatakan, kondisi masyarakat sekarang yang juga terjadi di hampir seluruh Indonesia yang kemungkinan besar mempengaruhi peningkatan kasus secara signifikan, termasuk di Jatim.

“Problemnya hampir sama di Indonesia, pandemic fatigue (kelelahan pandemi, red). Ya itu, orang sudah capek pakai masker, sekarang ini juga kami sudah lebih sulit lagi nge-track orang yang keluar masuk daripada dulu,” katanya.

Hampir semua kasus baru yang terjadi di Indonesia, termasuk di Jatim, kata Jibril, merupakan kasus yang penularannya berasal dari transmisi lokal. Salah satunya klaster rumah tangga yang banyak ditemukan.

“Betul, sekarang tracing sudah lebih sulit,” katanya. Belum lagi, Jibril tidak menampik kemungkinan bahwa varian baru virus corona dari Inggris yang lebih cepat menular sudah masuk ke Jatim. (den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs