Hujan lebat yang turun terus menerus membuat tebing setinggi lebih dari 30 meter di bibir sungai di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Mojokerto longsor pada Sabtu (6/2/2021) pukul 18.00 WIB.
Satu rumah warga yang kini hanya berjarak 1 meter dari longsoran terancam jatuh ke sungai. Kondisi temboknya retak-retak dan sudah tak dihuni karena khawatir adanya longsor susulan.
Fuad reporter Maja FM yang berada di lokasi melaporkan, lebar tebing yang longsor sekira 25 sampai 30 meter.
Suwadi (64), pemilik rumah mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat dirinya yang baru pulang dari shalat berjamaah. Tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan getaran layaknya gempa. Dia tak menduga, hal tersebut disebabkan longsornya tebing bibir sungai di samping rumahnya.
Saking kerasnya, dirinya mengaku sampai terjatuh karena kaget. Bahkan, getaran dan suara gemuruh hampir dirasakan seluruh warga dusun.
”Saya kira lindu (gempa). Setelah di cek ternyata tebingnya longsor,” ujarnya, Selasa (9/2/2021).
Akibat kejadian tersebut, jarak rumah Suwadi dengan bibir Sungai yang dulunya berkisaran 5 meter kini tinggal 1 meter dari bibir sungai.
”Tembok tetangga depan itu juga retak. Rumah ini kalau malam kosong, saya ngungsi ke rumah anak saya di depan, ya takut nanti kalau ada longsor susulan, ” terangnya.
Dijelaskannya, saat insiden tersebut berlangsung, hujan gerimis tengah mengguyur Kecamatan Dlanggu. Diduga, longsornya tebing itu lantaran tergerus arus air Sungai Ngembeh saat debitnya meningkat. Apalagi, tebing yang longsor itu tepat berada di kelokan sungai.
”Sebelumnya juga pernah longsor tapi ndak separah ini, jadi longsorannya terus merembet,” tegasnya.
Sementara itu, Muhammad Zaini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto saat dikonfirmasi mengaku akan sesegera mungkin menganalisa longsor di bibir sungai Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu. Menyusul potensi bencana longsor susulan masih akan terjadi. (fad/iss/ipg)