Tiga desa di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, yaitu Desa Kedung Banteng, Desa Banjar Asri, dan Banjar Panji yang selama ini kerap menjadi langganan banjir, akan mendapat titik terang.
Pasalnya di tiga desa tersebut, pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana untuk membuat kisdam atau bendungan penahan air.
Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo yang mengatakan itu saat mengunjungi desa tersebut, Sabtu (19/11/2021), untuk memetakan solusi dan mengecek progress penanganan.
”Hari ini (Sabtu) kita turun bersama tim ITS untuk memetakan solusi dan mengambil langkah paling optimal. Minggu lalu saya juga ke sini. Kita cari opsi-opsi jangka pendek dan jangka menengah untuk atasi banjir di sini,” ujar Muhdlor.
Dia mengatakan, pembangunan berjalan secara bertahap. Beberapa pompa air akan diletakkan di kisdam tersebut.
“Kita bikin enam titik kisdam. Sekarang tahap pengerjaan. Ya kebut-kebutan lah, saya akan cek terus,” ujarnya.
Muhdlor langsung mengecek dua kisdam, yaitu Kisdam 1 di Desa Banjar Panji dan Kisdam 2 di Desa Penatarsewu.
“Pengerjaannya akan terus dilanjutkan. Nantinya ada 30 pompa air yang akan disebar di 6 kisdam. Diharapkan dari titik-titik kisdam tersebut kita bisa cegah, bisa minimalkan banjir,” ujarnya.
”Persiapan pompa wajib, dari Dinas PU sudah, dari BPBD juga ada. Kami juga meminta ke provinsi. Termasuk kita galang kerja sama dengan kepala daerah sekitar untuk memastikan pompanya ini ready,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor mengungkapkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan prakiraan cuaca bahwa pada awal Desember akan ada kenaikan gelombang rob setinggi sekitar 1,3 meter. Pada Desember, curah hujan juga diperkirakan akan tinggi. Oleh karenanya, berbagai persiapan dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk mengantisipasi dampak fenomena alam tersebut.
Seperti yang dilakukan di Desa Kedung Banteng yang masuk dalam wilayah rawan banjir. Selain pembangunan kisdam, juga dilakukan normalisasi sungai.
“Daerah ini (Desa Kedung Banteng) mirip seperti mangkok. Peta dari ITS juga kita tindak lanjuti, bagaimana menempatkan pompa air ini harus di luar mangkoknya. Ibaratnya kalau di dalam mangkok, airnya balik kembali,” ucapnya.
Gus Muhdlor berharap pembangunan kisdam dengan pompa airnya akan efektif mencegah banjir. Pasalnya tidak bisa dipungkiri penurunan tanah yang cukup tinggi terus terjadi di tiga desa tersebut. Air akan mencari tempat yang lebih rendah seperti di wilayah Desa Kedung Banteng, Banjar Asri dan Banjar Panji.
“Ini persiapan Pemkab Sidoarjo. Kita gerak bareng untuk memastikan tiga desa ini dampak banjirnya tidak sedahsyat yang lalu. Bismillah, mohon doanya,” harapnya.(dfn/iss)