Jumat, 22 November 2024

Tanggul Kali Lamong di Gresik Sudah Mulai Dibangun

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) Bupati Gresik saat live talkshow Collabo Leaders: Thre3 Mas Kada di Suara Surabaya Centre, Senin (8/3/2021). Foto: Anton suarasurabaya.net

Pemerintah Kabupaten Gresik sudah membebaskan sekitar 17 lahan di Kecamatan Cerme untuk pembangunan tanggul Kali Lamong. Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik mengatakan, pembebasan lahan baru bisa dilakukan mulai bulan Agustus 2021 karena menunggu Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD.

“Karena baru menjabat sekitar delapan bulan, saya belum boleh mengotak-atik anggaran. Otomatis menyesuaikan anggaran yang sudah digedok. Dalam perubahan anggaran, saya baru boleh memasukkan konten baru yaitu normalisasi Kali Lamong,” kata Gus Yani, panggilan Bupati Fandi Akhmad Yani, saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Senin (1/11/2021).

Adapun besaran anggaran untuk pembebasan lahan ini senilai Rp30 miliar.

Pemerintah Kabupaten Gresik juga sudah mengantongi titik-titik mana saja yang harus dibebaskan.

Dengan sudah adanya lahan yang dibebaskan, menurut Gus Yani, pengerjaan pembangunan tanggul juga sudah bisa dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

“Sudah berjalan. Tahun ini BBWS Bengawan Solo punya anggaran untuk pengendalian Kali Lamong karena sudah masuk PEN dengan adanya Perpres Nomor 80 Tahun 2019,” ujarnya.

Besaran anggaran BBWS Bengawan Solo yang mencapai Rp100 miliar siap digunakan untuk pembangunan tanggul di Surabaya, Lamongan, Mojokerto, dan Gresik.

Gus Yani juga memastikan pihaknya sudah bersinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah lain seperti Lamongan, Mojokerto, dan Surabaya untuk pengendalian banjir Kali Lamong.

Selain tanggul, penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong juga akan berjalan bersama dengan program mitigasi bencana lainnya sesuai rekomendasi BBWS Bengawan Solo yaitu pengerukan endapan sungai anak Kali Lamong

“Anggaran 2021 sebelumnya belum ada konten normalisasi anak Kali Lamong. Di PAK sudah kita masukkan, sudah dilelang dan pemenang lelang sudah melakukan pengerukan sejauh 6 kilometer di Benjeng. Rinciannya 4 kilometer dari anggaran APBD dan 2 kilometer dari swakelola,” kata dia.

Pemkab Gresik, kata Gus Yani, juga akan membeli alat berat untuk pengerukan sungai karena selama ini Gresik hanya memiliki lima buah alat berat, tapi rusak dua buah.

Dukungan untuk pengendalian banjir Kali Lamong, kata Gus Yani, juga datang dari warga Gresik dan pelaku industri.

“Saat pembebasan Kali Lamong tidak berbelit-belit, tidak ada penolakan karena masyarakat tahu dampak banjir. Masyarakat juga mau lahannya digunakan menjadi tempat tanah hasil pengerukan sungai,” ujarnya.

Sedangkan dukungan dari pelaku industri datang dalam bentuk bantuan dana. “Melihat kekuatan APBD kita, maka kita mengajak teman-teman industri untuk bekerja sama. Dana pihak industri yang sebelumnya untuk bantuan sembako ketika banjir, diganti untuk antisipasi. Respon teman-teman dari paguyuban industri luar biasa. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial industri terhadap lingkungan,” kata Gus Yani.

Strategi pengendalian banjir Kali Lamong juga akan diterapkan di wilayah selatan yaitu Kali Avur.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs