Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, infrastruktur tanggul dan check dam di Kabupaten Jombang harus direvitalisasi. Hal ini paska banjir yang merendam empat dusun di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang sejak Senin (1/2/2021) lalu.
“Ada kebutuhan revitalisasi check dam. Kemudian sedimentasi akibat erupsi juga beberapa harus dinormalisasi,” ujarnya usai melakukan peninjauan di lokasi banjir yang merendam Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang pada Sabtu (6/2/2021) siang.
Penanganan cepat yang tengah dilakukan pemerintah di Rolag 70 adalah membuat penahan agar aliran air dari sungai tidak terus meluap ke jalan raya dan pemukiman warga.
“Kita mengecek langsung kecukupan jumbo bag yang disiapkan BBWS dan Pemprov di Rolag 70. Long arm eskavator dan jumbo bag sudah tiba, ada bio bag juga. Nanti juga dikuatkan dengan tiang pancang dari kayu serta sesek sebagai penahan, insyallah penahan ini akan mampu membendung 80 persen aliran air untuk tidak meluap ke jalan raya. Semoga dalam waktu dua sampai tiga hari ini selesai,” kata Khofifah.
Sedangkan untuk jangka panjangnya, Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim akan melakukan kordinasi dengan kementerian PUPR untuk memfokuskan pada revitalisasi tanggul dan check dam serta normalisasi sungai.
Banjir yang melanda Kabupaten Jombang disebabkan adanya sedimentasi di Kali Konto akibat material erupsi Gunung Kelud beberapa tahun lalu dan banyaknya sampah yang menyumbat. Infrastruktur tanggul dan check dam juga sudah mulai rusak. Sehingga saat curah hujan tinggi, aliran Kali Konto juga membawa material dan menyebabkan Tanggul Kontogude atau Rolag 70 di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo Jebol. Tak tanggung-tanggung, panjang tanggul yang jebol mencapai 15 meter.(iss/lim)