Tambahan 3,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Moderna Datang di Indonesia

Indonesia kembali menerima 3,5 juta dosis Vaksin Covid-19 Moderna, bantuan dari Pemerintah Amerika Serikat, Minggu (1/8/2021) siang ini.

Awal bulan lalu, Pemerintah Amerika Serikat sudah mengirim empat juta dosis Vaksin Moderna ke Indonesia.

Kedatangan vaksin impor hari ini adalah tahap ke-33, terhitung sejak pertama kali Indonesia menerima vaksin Covid-19 pada 6 Desember 2020.

Sekitar pukul 12.30 WIB, pesawat khusus pengangkut jutaan dosis vaksin itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Retno Marsudi Menteri Luar Negeri dalam keterangan pers virtual mengatakan, dengan tambahan Vaksin Moderna, Indonesia sampai hari ini sudah mengamankan 178,3 juta dosis.

Rinciannya, 144,7 juta berbentuk bahan baku, dan 33,6 juta vaksin jadi.

Rencananya, besok, Senin (2/8/2021), Indonesia akan kembali menerima Vaksin AstraZeneca sebanyak 620 ribu dosis, bantuan dari Pemerintah Inggris.

Dia menyebut, pada Agustus ini akan ada banyak tambahan vaksin baik yang dibeli Pemerintah Indonesia mau pun yang gratis hasil kerja sama dengan negara-negara lain melalui COVAX Facility.

“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepara pemerintah Amerika Serikat atas dukungan tambahan vaksin Moderna,” ujarnya.

Lebih lanjut, Retno Marsudi menegaskan pemerintah terus bekerja keras untuk mengamankan pengadaan vaksin buat kepentingan Rakyat Indonesia.

Seperti diketahui, Vaksin Moderna dialokasikan untuk suntikan dosis ketiga (booster) buat tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan masuk dalam kelompok prioritas yang perlu mendapatkan perlindungan maksimal dari ancaman infeksi Virus Corona.

Penggunaan Vaksin Moderna diputuskan Kementerian Kesehatan sesudah berdiskusi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Penny Kusumastuti Lukito Kepala BPOM mengatakan, dari hasil uji klinis fase ketiga, diketahui efikasi Vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun, dan 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun.(rid/den)