Yulianto Tedjo mulai menggeluti dunia budidaya tanaman sejak 2015 silam. Dia memilih jenis tanaman yang tidak biasa. Yakni tanaman karnivora.
Berawal dari iseng-iseng membeli kantong semar secara online, dia menyadari, tanaman jenis karnivora ternyata punya banyak spesies.
“Diawali dari patah hati, ternyata menekuni tanaman bisa menghilangkan stres,” selorohnya sambil tertawa, Jumat (19/11/2021). “Dari situ mulai mempelajari spesies lain.”
Selain Kantong Semar ada juga Drosera, Venus, dan Sarasenia, yang punya masing-masing keunikan dalam menangkap serangga, bahkan unggas, mangsanya.
“Yang umum orang tahu jenisnya mungkin kantong semar ya. Karena masuk pelajaran sekolah. Jenis lain seperti Drosera ini yang jarang diketahui,” katanya.
Yulianto Tedjo dengan budidaya tanaman bertajuk “Carnivora” jadi salah satu tenan di Tropical Land, pameran hewan reptil dan tanaman hias di Hall Suara Surabaya Center, 19-21 November.
Kepada suarasurabaya.net dia mengatakan, setelah menekuni budidaya tanaman karnivora itu ada beberapa hal yang bisa dia ambil hikmah.
“Pertama, jelas soal finansial, peminat jenis tanaman karnivora ternyata cukup banyak bahkan sampai ke luar Jawa. Kedua, merawat tanaman itu bisa menghilangkan stres,” ujarnya.
Soal finansial, ketekunannya dalam membudidayakan beragam spesies tanaman karnivora ternyata membuahkan berkah ketika Pandemi Covid-19. Hasil budidaya yang dia lakukan laris manis.
“Kadang lucu juga ya, di saat orang-orang pendapatannya malah menurun saya malah banjir orderan. Karena waktu pandemi masyarakat mulai banyak yang hobi merawat tanaman,” kata dia.
Peminat dari tanaman karnivora milik Yulianto ini pun tidak datang dari Jawa saja, dia mengaku peminat budidaya tanamannya ada yang dari Aceh juga dari Maluku.
Adapun rentang harga tanaman karnivora yang dia tawarkan, yakni di kisaran 15 ribu sampai 2 juta. “Yang harganya sampai jutaan itu sudah beda lagi, biasanya yang beli kolektor,” ujarnya.
Salah satu alasan kenapa mulai banyak orang yang merawat tanaman karnivora, selain bentuknya yang unik adalah perawatannya yang mudah. Cuma butuh air dan cahaya yang cukup.
“Sama dengan tanaman pada umumnya, jenis karnivora butuh fotosintesis. Makan hewan itu hanya tambahan saja. Tapi keunggulannya, merawatnya tidak perlu pupuk, cuma butuh sabar,” ujarnya.
Katalog tanaman karnivora milik Yulianto bisa diakses melalui akun instagramnya di @carnivor.yulianto.
(wld/den)