Gideion Christian Prasetya, pemuda usia 25 tahun ini awalnya tidak percaya Covid-19 itu ada.
Hatinya baru tergerak saat melihat sendiri banyaknya nakes yang terpapar dan meninggal, bahkan lingkungan sekitarnya banyak yang sakit.
Ditambah lagi banyaknya jenazah yang dimakamkan karena Covid-19.
“Melihat banyak nakes yang meninggal karena Covid, saya merasa tergerak untuk membantu mereka,” ujarnya.
Gideon pun membulatkan tekad bergabung bersama ‘Relawan Surabaya Memanggil’ pada 11 Juli 2021. Tugasnya pun tidak main-main. Bagian Pemulasaraan Jenazah!
Di hari pertamanya bertugas, Gideon kaget karena dia langsung menangani banyak jenazah yang meninggal akibat Covid-19.
Mulai dari memindahkan, memandikan hingga mengkafani jenazah. Perasaannya campur aduk, tapi pelan-pelan kini dirinya sudah beradaptasi.
“Karena kita lakukan dengan tulus ikhlas kita jalani dibawa dengan happy saja,” tutur lulusan SMK Bina Husada.
Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap demi keamanan dirinya, Gideon bersama relawan terbagi menjadi tiga shift setiap harinya.
“Per hari ada tiga shift, satu shiftnya masing-masing 8 jam,” kata pemuda yang merupakan warga Banyu Urip Jaya V itu.
Apa yang dilakukan Gideon kini didukung keluarga. Meski awalnya ada rasa khawatir jika tertular.
“Jadi pinter-pinter kita untuk menjaga kesehatan. Jangan kecapekan dan rajin minum vitamin,” jelasnya.
Ucapan Terima Kasih Keluarga, karena Jenazah dimakamkan dengan Layak
Salah satu yang membuat hati Gideon tersentuh dan merasa terharu, saat pihak keluarga dari jenazah pasien Covid-19 mengucapkan terima kasih mendalam karena telah mengurus jenazah keluarga mereka.
“Mereka berterima kasih karena almarhum sudah dikafani, dimandikan dan dimakamkan dengan baik dan layak,” tutur Gideon.
Dia pun mengajak warga Surabaya untuk bergabung menjadi relawan.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membantu para nakes yang kewalahan, sampai kapan kita akan menutup mata melihat keadaan seperti ini,” katanya.
Dia juga menyampaikan pesan kepada warga Surabaya untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan, dan saling mengingatkan menjaga diri.
“Ayo, rek, kita jaga bareng Suroboyo, biar pandemi ini berakhir dan kehidupan kembali normal seperti sedia kala,” ujarnya.(man/den)