Di masa depan, Kota Surabaya dalam pembangunan dan perkembangannya butuh kesenian atau kebudayaan sebagai roh kemajuan kota.
“Sebagai kota yang dinamis, berkembang pesat, dan terus membangun menuju megapolitan, Surabaya wajib terus bebenah. Membuat keseimbangan pembangunan dengan mengedepankan kebudayaan dan kesenian,” terang Luhur Kayungga Sekjen Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Senin (31/5/2021).
Kesenian dan kebudayaan dengan berbagai bentuknya, lanjut Luhur bisa menjadi roh bagi sebuah kota. “Kesenian itu bukan hanya berwujud estetika dengan pencapaian pembangunan bangunan semata. Lebih dari itu,” tambah Luhur.
Kesenian dan kebudayaan, lanjut Luhur dapat mewujud pada proses pembangunan manusianya. Pembangunan masyarakatnya dengan mengedepankan pembangunan karakter menuju peradaban yang manusiawi serta beradab.
Luhur mencontohkan pembangunan yang didasarkan dan bersumber pada kesenian dan kebudayaan bagi Kota Surabaya tak ubahnya pada satu diantara kutipan syair pada komposisi kebangsaan Indonesia Raya.
“Pada satu diantara syair komposisi Indonesia Raya ada: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya. Dan kesenian atau kebudayaan memiliki peran sebagai roh kemajuan Surabaya di masa depan nanti,” pungkas Luhur Kayungga.(tok/frh/iss)