Satu narapidana korban kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang sudah pulih dan dikembalikan untuk menjalani masa tahanan.
Hilwani Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang mengatakan, pasien berinisial S (35 tahun) yang sebelumnya menjalani perawatan kondisinya sudah pulih dan stabil.
“Pasien S sudah dikembalikan ke lapas pada Kamis, tanggal 16 September 2021 kemarin,” kata Hilwani, Jumat (17/9/2021), seperti dilansir Antara.
Du menjelaskan, pasien S dikembalikan ke lapas setelah menjalani operasi patah tulang tertutup di betis sebelah kirinya.
Dalam pengembalian itu, ujarnya, pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap kondisi pasien korban kebakaran lapas bersangkutan.
“Kondisinya sadar penuh. Proses penyembuhan luka sudah dievaluasi kemarin, hasilnya sangat baik. Jadi kondisi dikembalikan dalam keadaan sudah dioperasi dan sadar penuh. S tidak ada trauma inhalasi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, untuk saat ini RSUD Kabupaten Tangerang sudah tidak lagi melakukan pemantauan terhadap kondisi S karena kondisinya sudah kembali normal.
“S sudah jadi pasien biasa, enggak ada pantauan khusus. Kami hanya mengontrol luka pascaoperasi saja,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pasien berinisial N (34 tahun) yang mengalami luka bakar 13,5 persen pada akhirnya meninggal pada pukul 10.25 WIB.
Dengan meninggalnya pasien N, jumlah total korban meninggal dunia pada insiden kebakaran Lapas Tangerang pun bertambah.
“Totla korban narapidana yang tewas (akibat kebakaran Lapas Tangerang) ada 49 orang,” katanya lagi.
Dia menyebutkan, pasien N meninggal di ruang ICU karena kondisinya yang tergolong kritis dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
“Kondisi N memang masih berat. Kemungkinan karena trauma inhalasi dan infeksi yang berat,” katanya pula.
Sampai sekarang, ujar Hilwani, pasien yang dirawat di RSUD Tangerang tinggal tersisa satu yakni inisial Y (33 tahun) dengan luka bakar 25 persen dan telah dilakukan operasi debridement.
“Iya tinggal satu pasien. Y telah tiga kali operasi debridement. Sekarang karena enggak alami trauma inhalasi dan luka bakar, sudah sadar penuh dan bisa lakukan aktivitas biasa,” katanya.(ant/dfn/den)