Tiga mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Surabaya (Ubaya) mengukir prestasi internasional meraih juara 2 lomba International Risk Management Case-Solving Competition 2021. Mereka menyisihkan 89 tim peserta dari berbagai perguruan tinggi bereputasi di negara Asia hingga Afrika.
Kompetisi skala internasional yang mengusung tema: Enterprise Risk Management (ERM): A Pathway toward the Organization’s Resilience and Sustainability Post Covid-19, diselenggarakan oleh CRMS Indonesia (Center for Risk Management Sustainability) bekerjasama dengan Universitas Parahiyangan (Unpar).
Ketiga mahasiswa dari Universitas Surabaya itu adalah Lady Safitri Sugiarto, Agnes Lestari dan Alisha Alawiyah yangmerupakan bagian dari tim U-Fam Ubaya dan ketiganya berhasil menyabet juara 2 dan menyelesaikan rangkaian kompetisi berskala internasional tersebut yang digelar secara daring.
International Risk Management Case-Solving Competition adalah ajang kompetisi untuk menunjukkan keterampilan mahasiswa dalam memecahkan studi kasus. Tim yang terdiri dari tiga orang mahasiswa akan ditantang untuk menyelesaikan masalah manajemen risiko yang dihadapi organisasi saat ini, menganalisis informasi yang tersedia, membangun solusi, dan mempertahankan rekomendasi mereka di depan para juri. Juri berasal dari pemimpin bisnis global dan akademisi.
Satu diantara perwakilan tim U-Fam Ubaya, Lady Safitri Sugiarto mengaku merasa senang dan tidak menyangka jika timnya dapat menyisihkan puluhan tim lain yang memiliki kemampuan sangat baik dalam memberikan solusi terhadap kasus manajemen risiko.
“Tentunya kami sangat senang dan bersyukur atas prestasi tersebut. Kami ingin mengucapkan terima kasih untuk orang tua, teman-teman, dosen dan berbagai pihak untuk doa serta dukungan yang terus diberikan ke kami,” terang Lady Safitri Sugiarto, Selasa (20/7/2021).
Mahasiswa semester tujuh yang kerab disapa Lady ini menceritakan bahwa terdapat tiga babak yang harus dilewati oleh tim U-Fam Ubaya. Tiga babak tersebut yaitu babak penyisihan, semifinal, dan grand final. Bentuk kompetisi yang diikuti oleh tim U-Fam Ubaya adalah pengerjaan studi kasus berupa paper, presentasi dan tanya jawab dengan juri.
Di babak grand final, tim U-Fam Ubaya hanya diberikan waktu selama dua jam dalam pengerjaan kasus. Menurut Lady waktu pengerjaan yang terlalu sedikit adalah tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim U-Fam Ubaya. Setelah itu, jawaban mereka harus dipresentasikan menggunakan bahasa Inggris di depan juri serta partisipan lain.
“Saat babak grand final, kami diberikan waktu selama 10 menit untuk melakukan presentasi dan 10 menit untuk tanya jawab dengan juri. Topik kasus tahun ini, kami membahas tentang risk management pada perusahaan Huawei,” papar Lady.
Persiapan kompetisi menghadapi babak grand final dilakukan tim U-Fam Ubaya kurang dari seminggu. Bentuk latihannya dengan simulasi secara daring seperti menghadapi kompetisi sesungguhnya di babak grand final. Hal ini untuk mengetahui kemampuan tim dalam menyelesaikan kasus selama dua jam dan mulai membagi tugas agar pengerjaan dalam waktu singkat dapat dikerjaan dengan baik.
Selama mempersiapkan kompetisi tersebut, mahasiswa dilatih oleh Bertha Silvia Sutejo, S.E., M.Si., CSA., Arif Herlambang, S.Si., M.Si., CRP., dan Marwin Antonius Rejeki Silalahi, S.E., MBA., selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Prodi Manajemen Ubaya. Mereka mengapresiasi usaha dan kerja keras mahasiswa dalam mempersiapkan kompetisi hingga menjadi juara 2.
“Kami sangat bangga dengan mereka. Sejak babak penyisihan hingga keluar sebagai juara, mereka selalu semangat dan pantang menyerah. Mereka juga memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. Persiapan atau pelatihan sebenarnya telah dialami mahasiswa dalam perkuliahan, sehingga lomba kemarin kami melakukan refreshment materi dalam perkuliahan saja,” terang Arif Herlambang.
Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu Ubaya ini menyampaikan jika berkuliah di Prodi Manajemen Ubaya, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Inovasi Manajemen Risiko. Melalui perkuliahan ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi manajemen risiko dan secara tidak langsung mengarahkan mereka selalu siap menghadapi event lomba-lomba manajemen risiko di level nasional maupun internasional. Hal itu disebabkan karena mahasiswa telah terbiasa mengerjakan studi kasus di perkuliahan atau take home exam.
Tim U-Fam Ubaya sebagai juara 2 mendapatkan hadiah uang 600 USD, Risk Management Certification Program by LSP MKS (Lembaga Sertifikasi Profesi – Mitra Kalyana Sejahtera) untuk tiga orang dan tiga tiket Risk Beyond 2021 International Conference. Lady mengungkapkan kompetisi ini adalah kompetisi perdana yang dia ikuti di tingkat internasional. Bagi dirinya, kompetisi seperti ini menarik karena memberikan wawasan dan pengalaman berskala global.
“Awalnya kami ragu bisa mengikuti kompetisi ini dikarenakan kondisi pandemi dan adanya peraturan PPKM. Tapi kami berhasil membuktikan walau di rumah masing-masing, kami mampu melakukan diskusi dengan baik walaupun jarak jauh. Jadi buat teman-teman jangan takut untuk mengikuti lomba di masa seperti ini karena sudah banyak platform yang memudahkan kita berdiskusi,” pungkas Lady.(tok/rs)