Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengedukasi kepada warga, terutama para pedagang kaki lima (PKL) dengan cara humanis selama PPKM Darurat.
Mereka memberikan bantuan sembako kepada para PKL itu, yang berasal dari urunan atau sumbangan semua personel Satpol PP Kota Surabaya.
Eddy Christijanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya mengatakan, selama ini jajarannya sudah menjalankan berbagai regulasi yang ada di peraturan PPKM Darurat.
Dari peringatan dan penindakan secara tegas bagi pelanggar PPKM Darurat, termasuk penyitaan alat peraga mereka seperti kursi dan barang-barang lainnya.
Namun, menurut Eddy, kesadaran para PKL tentang pentingnya mematuhi setiap aturan selama PPKM Darurat tidak berubah.
“Akhirnya, mulai kemarin kami bertindak lebih humanis dalam memberikan edukasi kepada warga. Bahkan, kami juga memberikan sembako kepada mereka berupa beras, telur, dan minyak goreng,” katanya, Kamis (15/7/2021).
Sembako itu, kata Eddy, dia harap bisa bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para PKL. Juga para penjual koran dan warga yang menjajakan masker dengan bersepeda.
Ia menjelaskan edukasi dan pemberian bantuan yang dilakukan bersama-sama jajaran BPB Linmas dan Garnisun Tetap III Surabaya itu diberikan di sekitar jalan Undaan, Kedungdoro, Pandegiling, Manyar dan juga Dharmahusada.
Dia mengakui, bantuan itu mungkin tidak seberapa. Tapi menurutnya, itulah bentuk empati Pemkot Surabaya dan Satpol PP Kota Surabaya terhadap warga yang terdampak, terutama pengusaha ekonomi mikro seperti para PKL.
Melalui cara ini, ujar Eddy, dia berharap para PKL itu bisa lebih sadar kalau ternyata pemerintah itu hadir, pemerintah itu baik dan tidak mendzolimi mereka dalam mengurangi penghasilannya.
Bahwa tujuan penerapan PPKM Darurat ini tidak lain hanya untuk kesehatan bersama, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Nampaknya dari hasil semalam, mereka lebih tersentuh hatinya untuk menaati larangan dan semua peraturan dalam PPKM Darurat, termasuk tidak menyediakan tempat makan di tempat, dan itu yang kami harapkan,” kata dia.
Ia juga sadar bahwa PPKM Darurat ini sangat memukul perekonomian di Surabaya, khususnya masyarakat golongan ekonomi mikro seperti para PKL.
Sebab, mereka kadang bekerja hari ini untuk makan besok. Apalagi, saat ini mereka diperbolehkan berjualan tapi tidak boleh menyediakan kursi atau tidak boleh makan di tempat.
“Tentu itu sangat mempengaruhi jumlah konsumen mereka, pasti pendapatannya juga menurun,” ujarnya.
Karenanya, dia pun meminta jajarannya menyisihkan rezeki seikhlasnya untuk membantu PKL. Hasil dari urunan itu dikumpulkan lalu dibelikan sembako.
Eddy juga memastikan bahwa edukasi dan pemberian bantuan itu akan dilakukan siang malam oleh jajaran Satpol PP beserta instansi lainnya.
“Kami sudah mulai kemarin dan InsyaAllah ini akan terus kami lanjutkan ke depannya supaya lebih banyak warga yang sadar akan pentingnya menaati peraturan PPKM Darurat,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya viral video di media sosial yang menunjukkan Satpol PP di Gowa yang menampar seorang pemilik tempat usaha makan dan minum yang tengah hamil.
Video itu menjadi pembicaraan di media sosial dan memunculkan respons keras dari warganet. (man/tin/den)