Pemkot Surabaya telah mengeluarkan dana Rp 160 miliar sepanjang penanganan Covid-19 setahun terakhir ini. Hendro Gunawan Sekretaris Daerah Kota Surabaya mengklaim, dana ratusan miliar itu tidak semuanya terserap, karena banyaknya bantuan mengalir.
“Anggaran sumbernya banyak, berasal dari berbagai sumber mulai dari APBN, APBD Provinsi, APBD Surabaya, hingga bantuan dari pihak swasta atau CSR,” ujar Hendro saat berkunjung di Suara Surabaya Media, Sabtu (6/3/2021) lalu.
Penggunaan anggaran ratusan miliar itu kata Hendro, untuk alokasi biaya pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19, penyediaan obat, sarana kesehatan, penyediaan rumah isolasi, dan sarana prasarana.
Pria yang juga menjabat Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya ini mengatakan, perkembangan penanganan Covid-19 di kota pahlawan dilakukan dengan sinergi dengan semua unsur, hingga tingkat bawah. “Sampai saat ini masih ada proses-proses yang masih kita lakukan, seperti pemberian vaksinasi,” tegasnya.
Sosialisasi protokol kesehatan dan pentingnya vaksinasi terus dilakukan Pemkot Surabaya. “Langkah untuk melawan Covid-19 sudah kami lakukan, terdiri dari upaya preventif, kuratif dan sosialisasi protokol kesehatan. Data yang terakhir kita mengalami penurunan. Harapan kita, kalau kita komitmen, semua akan berakhir,” kata Hendro.
Sinergi percepatan penanganan Covid-19 itu kata Hendro, juga sudah bisa melalui aplikasi. Melalui aplikasi ini, kinerja Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19 ini lebih mudah dan akurasi datanya lebih tinggi.
“Jadi mengelola dan memproses data pasien terkonfirmasi Covid-19. Kalau ada yang terindikasi Covid-19, Puskemas, Linmas, Kodim, sinergis melakukan blocking, sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam bekerja dan bergerak menangani pasien Covid-19,” katanya. (man/bid)