Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si., Sekretaris Utama (Sestama) Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, melakukan pembinaan ASN di ruang lingkup kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, di Kantor Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Senin (27/9/2021).
Dalam arahannya terkait Percepatan Reformasi Birokrasi Menuju Result Oriented Goverment, Tavip menyinggung Haryono Suyono sebagai Kepala BKKBN di era Soeharto tentang Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) sangat gencar program KB sangat familiar di masyarakat dan menjadi sebuah gerakan yang mengakar di grass root. Tapi saat ini BKKBN seakan asing di masyarakat. “Saya pernah tanya ke mahasiswa, apa singkatan dari BKKBN mereka tidak tahu,” jelasnya.
Kata Tavip, masyarakat sampai saat ini masih membandingkan BKKBN di zaman Hayono Suyono. “Insyaallah dengan penugasan stunting, dan rapat dan pembinaan setiap hari senin seperti ini marwah BKKBN akan tumbuh lagi,” urainya.
Dalam percepatan reformasi menuju lembaga yang handal dan dapat terpercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Tavip menerangkan ada beberapa pengungkit yang harus terpenuhi.
“Pengungkit terdiri dari manajemen perubahan, penataan peraturan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” urai Tavip.
Tavip menerangkan akan ada hasil yang akan diraih. Pertama, Perubahan budaya kerja organisasi. Kedua, Peraturan yang tidak tumpang tindih. Ketiga, Organisasi yang tepat ukuran (PBO) dalam pencapaian kinerja. Keempat, Busines Proses yang implementatif. Kelima, ASN yang profesional. Keenam, Kinerja fisik dan keuangan. Ketujuh, Peningkatan Integritas aparatur. Kedelapan, pada saat pemerintahan di klik Langsung nyambung, dan Kesembilan, Pelayanan publik yang berkualitas.
“Kunci sukses Percepatan reformasi birokrasi BKKBN adalah Moral Obligation, yang meliputi ber-integritas, mempunyai strategi, mempunyai komitmen, ada keteladanan, mau bekerja keras, dan Making Change Making History,” tegas Tavip. (man/ipg)